kievskiy.org

Awalnya Kumuh dan Becek, Pemkot Bogor Sulap Jalan Bata Jadi Kawasan Kuliner Tanpa Uang Tunai

WALI Kota Bogor Bima Arya mengajak kepala dinas, lurah, dan camat meninjau kawasan pendestrian Jalan Bata, Suryakencana, Senin 30 Desember 2019. Kawasan yang dulunya kumuh dan semrawut akan disulap menjadi pusat kuliner legendaris tanpa uang tunai.*
WALI Kota Bogor Bima Arya mengajak kepala dinas, lurah, dan camat meninjau kawasan pendestrian Jalan Bata, Suryakencana, Senin 30 Desember 2019. Kawasan yang dulunya kumuh dan semrawut akan disulap menjadi pusat kuliner legendaris tanpa uang tunai.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pernah berbelanja di Pasar Bogor di kawasan Jalan Suryakencana, Kota Bogor? Kawasan tersebut dahulu dikenal sebagai kawasan yang selalu becek, kumuh, dan semrawut. Sejak pertengahan 2019 lalu, Pemerintah Kota Bogor melakukan revitalisasi  pada kawasan tersebut, tepatnya di bagian timur Plaza Bogor.

Kawasan tersebut kini terlihat apik dan menarik. Bukan lagi pemandangan sayur basah dan parkiran yang semrawut. Kawasan yang kini dinamakan Jalan Bata itu berubah menjadi kawasan pendestrian lengkap dengan hiasan lampu taman.

Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, kawasan tersebut nantinya akan disulap sebagai kawasan pusat kuliner legendaris. Wisatawan yang datang ke Bogor dapat mencicipi berbagai makanan khas Bogor di kawasan tersebut.

“Menyelesaikan Kota Bogor tidak bisa dengan cara standar. Harus out of the box. Di sini nanti akan dibangun pusat kuliner, kita sudah berdialog dengan warga setempat. Kita harapkan di sini jadi tempat utama kuliner di Kota Bogor,” ujar Bima Arya sesuai meninjau pendestrian Jalan Bata, Suryakencana, Kota Bogor, Senin, 30 Desember 2019.

Baca Juga: Usai Pelantikan, Bima Arya Ajak Para Pejabat Dua Jam Naik Unchal Keliling Bogor

Kawasan pusat kuliner legendaris Jalan Bata nantinya akan diisi kurang lebih 40 stan pedagang makanan. Bima memastikan tidak ada perputaran uang tunai dalam pusat kuliner tersebut. Nantinya, seluruh pembeli akan berbelanja menggunakan sistem nontunai.

“Semuanya akan diatur sedemikian rupa, pedagang tidak akan kepanasan, dan yang membedakan dengan kuliner biasa adalah enggak ada cash di sini, semuanya cashless,  sampah diatur, sanitasi diatur,” kata Bima.

Kawasan pusat kuliner legendaris tersebut, lanjut Bima, tak hanya akan dijumpai di Suryakencana. Bima memastikan, nantinya setiap wilayah kecamatan juga akan memiliki pusat kuliner serupa.

Prototype nya seperti ini, nanti seluruh Kota Bogor konsepnya seperti ini. Kami percayakan pengelolaanya pada PD Pasar. Selain Jalan Bata, ada juga  tujuh koridor yang diperuntukkan untuk pedagang makanan Surken,” kata Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat