kievskiy.org

Banyak Aset Pemkot Bogor yang Diserobot, Bima Arya Mengaku Baru Tahu

WALI Kota Bogor Bima Arya mengajak kepala Dinas, lurah, dan camat yang baru dilantik untuk memetakan program prioritas dan aset-aset di Kota Bogor, Senin 30 Desember 2019. Bima Arya bersiap untuk mengambil alih aset Pemkot Bogor yang dikuasai pihak lain.*
WALI Kota Bogor Bima Arya mengajak kepala Dinas, lurah, dan camat yang baru dilantik untuk memetakan program prioritas dan aset-aset di Kota Bogor, Senin 30 Desember 2019. Bima Arya bersiap untuk mengambil alih aset Pemkot Bogor yang dikuasai pihak lain.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Banyak aset Pemerintah Kota Bogor yang dikuasai pihak lain sehingga tidak dapat dikelola. Wali Kota Bogor Bima Arya meminta kepada Camat, Lurah, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Bogor untuk melakukan pemetaan aset mana saja yang dikuasai oleh pihak lain untuk segera ditertibkan.

Demikian diungkapkan Bima Arya seusai bersafari bersama kepala dinas, camat, dan lurah yang baru dilantik di Balai Kota Bogor, Senin, 30 Desember 2019. Bima menyebutkan, ia baru mengetahui banyak aset Pemkot yang dikuasai pihak lain setelah berkeliling bersama para pejabat eselon yang baru saja dilantik.

Pemetaan aset diharapkan lebih terstruktur dan akurat menggunakan sistem aplikasi. Sehingga saat Bima ingin mengecek, ia tinggal mengetahuinya melalui sistem aplikasi.

“Tadi titik tekan pertama saya adalah aset. Banyak aset di titik-titik Kota Bogor yang sebetulnya aset kita, tapi enggak bisa dikelola karena dikuasai secara fisik ataupun disewa. Saya minta secara khusus kepada BPKAD untuk koordinasi dengan lurah dan camat untuk melakukan pemetaan,” kata Bima.

Baca Juga: Awalnya Kumuh dan Becek, Pemkot Bogor Sulap Jalan Bata Jadi Kawasan Kuliner Tanpa Uang Tunai

Menurut Bima, pemetaan akan dilakukan untuk mengevaluasi apakah aset tersebut akan diambil alih atau dikelola Pemkot Bogor untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Bima mencontohkan, beberapa titik yang dikuasai pihak lain yakni kawasan pendestrian di PDAM,   kawasan Jembatan Cinta, Kelurahan Tanah Baru, yang kini lebih banyak dikuasai oleh pedagang kaki lima.

“Tugas Kepala BPKAD yang baru berat, kita perlu pemetaan aset. Kalau ada permohonan untuk memperpanjang penggunaan aset, saya minta dievaluasi. Kalau rakyat yang enggak mampu enggak apa-apa, tapi kalau sekadar usaha, atau kegiatan enggak produktif, lebih baik kita ambil alih, yang ilegal kita ambil alih,” ucap Bima.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat