kievskiy.org

Sawah di Tasikmalaya Longsor Hanya Sebulan Jelang Panen, Petani: Hancur!

LONGSOR menimbun dan menggerus area pesawahan, kebun, serta membendung sungai di Kampung Pasir Gede, Desa/Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 5 Januari 2020. Rusaknya lahan pertanian membuat warga alami gagal panen.*
LONGSOR menimbun dan menggerus area pesawahan, kebun, serta membendung sungai di Kampung Pasir Gede, Desa/Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 5 Januari 2020. Rusaknya lahan pertanian membuat warga alami gagal panen.* /BAMBANG ARIFIANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Akibat tingginya curah hujan, bencana tanah longsor menimbun sawah dan kebun warga dengan luas sekitar satu hektare di Kampung Pasir Gede, Desa/Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya. Akibatnya, warga pun mengalami gagal panen karena hancurnya lahan pesawahan tersebut.

Pantauan Pikiran Rakyat pada Minggu 5 Januari 2020,‎ kawasan longsor berada di tepi lembah Sungai Cibereum, Sukahening. Guguran tanah dan lumpur menyeret dan menutupi padi-padi serta mematahkan pepohononan di kebun warga tanpa sisa. Lumpur bahkan juga membendung sebagian badan Sungai Cibeureum yang berada di bawah area longsor.

Encon, 45 tahun, warga Pasir Gede mengungkapkan, longsor terjadi sekitar sepekan lalu. Saat itu, Pasir Gede tengah diguyur hujan yang cukup lama. Air hujan tak tak lagi tertampung di sawah-sawah warga sehingga mengalir ke tebing.

Dampaknya, longsor pun terjadi. Encon mengaku sempat mendengar suara pohon-pohon yang patah lantaran terbawa longsor. "Terdengar seperti pohon tumbang," ucapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu siang.

Warga di dekat lokasi tersebut kemudian berdatangan melihat kejadian. "Pohon-pohon pada berjatuhan," ucapnya menggambarkan peristiwa itu. Ia memperkirakan, total luas sawah dan kebon warga yang tertimbun dan terbawa longsor mencapai 1 hektare. Lahan tersebut dimiliki oleh 11 warga Pasir Gede.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Kota Cimahi Bakal Punya Air Mancur, Dilengkapi Ornamen Patung Gajah

Encon adalah salah satu petani penggarap di lahan itu. Ia menggarap sawah milik kakaknya. Longsor, lanjutnya, juga menutupi badan Sungai Cibeureum sehingga membuat aliran airnya terbendung. Air sungai tersebut pun ikut naik dan menggenangi area pesawahan di bagian barat.

"Sawah tertutup air. Hancur," ujarnya. Peristiwa tersebut membuyarkan harapan Encon memanen padi di sawah yang digarapnya.

Semestinya, Encon tinggal sebulan lagi memanen padi yang digarapnya. Usia padi yang ditanamnya baru dua bulan lebih. Bulir padi pun telah membengkak dan tinggal menunggu masa panen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat