/photo/2020/01/05/2245503234.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Longsor merusak persawahan dan saluran irigasi di Desa Legoksari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Akibatnya, setengah hektar sawah tak bisa ditanami dan memutus pasokan air ke hampir 200 hektar sawah lainnya di empat desa.
Menurut petani setempat, Unang (54) longsor terjadi pada malam pergantian tahun 2019-2020 lalu. "Sudah ada peninjauan dari pemerintah kecamatan, dinas pertanian dan Koramil tapi belum ada penanganan sampai sekarang," katanya, Minggu 5 Januari 2020.
Unang mengatakan, saluran irigasi tersebut sangat penting bagi para petani sehingga mereka berharap pemerintah bisa segera memperbaikinya. Terlebih, para petani sedang membutuhkan air untuk melakukan tanam pertama tahun ini.
"Padahal benih sudah siap, usianya sudah lebih dari sebulan. Tapi kalau airnya kurang, petani mau tanamnya bagaimana," kata Unang saat ditemui di lokasi longsor. Menurutnya, petani juga tidak bisa hanya mengandalkan air hujan yang kerap turun akhir-akhir ini.
Baca Juga: Kebun Binatang Baru di Bandung Barat, Warga Antusias Datang Habiskan Masa Liburan
Selain itu, para petani di empat desa terdampak yakni Legoksari, Mekarsari, Gandasoli, dan Gandamekar juga tidak mampu memperbaiki kerusakan pada irigasi tersebut. Sehingga, mereka berharap pemerintah segera memperbaikinya.
Unang pribadi mengaku khawatir karena sawah miliknya berada di dekat sawah yang terbawa longsor. Bukan tidak mungkin, sawahnya akan ikut terbawa longsor karena kondisi tanah yang terlihat masih labil saat ini.
"Longsor sudah sering terjadi di sini tapi baru kali ini longsor yang terjadi sebesar ini. Kalau hujannya deras longsornya bisa meluas lagi," kata warga lainnya, Ece (65). Untungnya, tidak ada warga yang menjadi korban dalam longsor kali ini.
Baca Juga: Majikan Mengaku Tak Punya Uang, TKW Asal Cianjur 6 Tahun Bekerja Tanpa Gaji