PIKIRAN RAKYAT - Perkantoran Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta berubah seperti taman bermain anak-anak. Suasana menjadi sangat ramai setelah ratusan murid Sekolah Dasar Negeri 1 Malangnengah direlokasi ke aula desa tersebut.
Seperti halnya di sekolah lain, kegiatan belajar mengajar mulai efektif pada Selasa 7 Januari 2020. Namun, suasana di tempat baru itu sangat berbeda dengan sekolah lamanya yang tergusur proyek Kereta Cepat Indonesia-Cina.
Begitu juga dengan suasana di kantor Desa Malangnengah saat "PR" datang sehari sebelumnya, Senin 6 Januari 2020. Pada hari pertama masuk sekolah, banyak siswa kelas 4-6 yang bermain di luar sambil menunggu giliran belajar di ruangan yang digunakan kelas 1-3 sebelumnya.
Baca Juga: Iran Mulai Balas Dendam Kematian Qassem Soleimani, Pangkalan Udara Amerika Serikat Digempur
Seluruh murid, guru hingga pegawai kantor desa tersebut hanya bisa pasrah menerima keadaan. Para murid dan guru terpaksa belajar di ruangan seadanya sedangkan pegawai desa juga harus bersabar dengan kebisingan dari kelas sementara di ruang sebelahnya.
Sejumlah orang tua wali murid awalnya juga sempat menolak relokasi. Namun, mereka akhirnya menerima demi kelangsungan belajar anaknya.
"Kami ikuti saja bagaimana baiknya. Harapannya, sekolah yang baru cepat selesai dibangun," kata salah seorang orang tua murid Tati (37).
Begitu juga dengan Sri (35) orang tua wali dari anaknya yang duduk di kelas 2. Menurutnya, sebagian besar wali murid akhirnya menerima meskipun mengeluhkan kondisi lokasi sementara di aula desa.
Baca Juga: Jokowi Saksikan Pengucapan Sumpah Dua Hakim Konstitusi Periode 2020 - 2025