/photo/2020/01/12/4137897652.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Tempat pengobatan gangguan jiwa dan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba hingga kecanduan permainan daring (game online) di Kabupaten Purwakarta, masih minim. Masyarakat akhirnya memilih pondok pesantren sebagai pilihan terakhir.
Satu dari sedikit tempat tersebut adalah Yayasan Al Islam Darul Iman di Desa Selaawi Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Pengelola tempat, Muhamad Abdul Haris (29) menjelaskan metode pengobatannya menggunakan zikir dan pijat refleksi syaraf.
Metode tersebut diturunkan dari almarhum ayahnya yang sudah sejak lama mengobati orang dengan gangguan jiwa. "Banyak pasien yang sudah ditolak kemana-mana akhirnya dikirim ke sini. Kami tak bisa menolak karena kasihan," kata Haris, Minggu 12 Januari 2020.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Resmikan Terowongan Nanjung yang Sukses Atasi Banjir
Ia menyebutkan jumlah pasien gangguan jiwa di tempatnya mengalami kenaikan hingga 80 persen selama 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mereka kebanyakan memiliki permasalahan mental atau depresi akibat tekanan sosial dan keluarganya.
"Jumlahnya meningkat, lebih dari 40 orang selama 2019. Mereka keluar-masuk setelah 3-6 bulan direhabilitasi. Yang sekarang masih dalam proses di sini ada 20 orang," kata Haris. Ada pula belasan pasien yang meneruskan pondok pesantren.
Di antara pasiennya, Haris menyebutkan di antaranya terdampak kecanduan game online. Mereka seluruhnya merupakan anak remaja yang masih berstatus pelajar SMP-SMA. Namun, kecanduan tersebut membuat mereka putus sekolah.
Baca Juga: Prawira Bandung Mulai Bangkit, Sodok Posisi 6 Besar Klasemen Sementara IBL 2020
"Ada empat orang anak usia sekolah yang kecanduan game online di sini. Mereka tidak mau bersosialisasi, tidak mau sekolah. Pakai uang orang tua tanpa izin untuk beli peralatan game. Asal mereka dari Lampung, Bekasi, Karawan dan Subang" tuturnya.