PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor telah menerima hasil kajian dari Colas Group Indonesia terkait studi kelayakan operasional trem di Bogor. Hasilnya, Colas menyatakan, jalur trem layak dibangun di Kota Bogor.
Namun demikian, Colas merekomendasikan agar Pemerintah Kota Bogor bisa menggunakan trem baru ketimbang menerima hibah trem dari Belanda.
Managing Director Asia Pasific Colas Rail, Jerome Bellemin saat dijumpai di Plasa Balaikota Bogor, Jumat 17 Januari 2020 menuturkan, kajian Colas fokus pada desain transportasi Kota Bogor. Colas menghitung dan mengkalkulasi penggunaan trem baru dan trem hibah sebagai bahan perbandigan.
Baca Juga: Ezechiel N’Douassel Ingin Hengkang, Persib Bandung Pertimbangkan
“Ada opsi, kita lebih merujuk pada yang baru. Kita juga bahas opsi, dampak positif, dan negatif menggunakan modal transportasi itu,” ujar Jerome.
Menurut Jerome, trem baru dinilai lebih baik dan lebih aman. Penggunaan trem baru dinilai lebih murah dibandingkan menggunakan trem hibah. Jika memang akan menggunakan trem hibah Belanda, ada beberapa aspek yang perlu dimodifikasi mulai dari pendingin ruangan, hingga material dalam trem yang kurang ramah lingkungan.
“Ada isu tentang pemakaian material yang kurang ramah lingkungan kalau dari studi. Jadi kromium dari trem hibah dari Utrecht itu harus dikupas, pengupasan pengecatan itu ada biaya lagi. Jadi lebih baik usulannya yang baru saja,” kata Jerome.
Baca Juga: Ezechiel N’Douassel Ingin Hengkang, Persib Bandung Pertimbangkan
Hasil studi kelayakan tersebut, lanjut Jerome, sudah disampaikan kepada Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek terkait rekomendasi penggunaan trem baru. Penggunaan trem baru dinilai lebih efisien untuk penggunaan jangka panjang.