kievskiy.org

Marak Kekerasan Seksual Terhadap Anak, Komnas PA: Bisa Dimulai dari Gadget

KOMUNITAS United Voice Bandung bagikan undangan aksi solidaritas bela mahasiswi Telkom University yang diduga jadi korban kekerasan seksual.*
KOMUNITAS United Voice Bandung bagikan undangan aksi solidaritas bela mahasiswi Telkom University yang diduga jadi korban kekerasan seksual.* /PIXABAY PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dinilai Ketua Komisi Perlindungan Anak Jabar, Diah Puspitasari tidak terlepas dari lemahnya pengawasan penggunaan gadget oleh orang tua.

Diah mengaku prihatin dengan semakin maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak di bawah umur. 

"Faktornya dari pergaulan dan terutama yang sedang kami teliti adalah penggunaan gadget. Rata rata kasus yang kami tangani berawal dari gadget dan pengawasan yang kurang dari orang tua serta kurangnya pemahaman teknologi," ujarnya Minggu 19 Januari 2020 dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PRFm.

Baca Juga: Harry dan Meghan Tak Lagi Pakai Gelar, Ratu Elizabeth Akui Menyadari Tantangan yang Dihadapi Keduanya

Lemahnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan gadget oleh anak-anak akan sangat rentan menimbulkan kasus kekerasan seksual.

Dia turut mencontohkan kasus sodomi terhadap 15 anak yang diakibatkan dari seringnya menonton konten porno.

"Sekarang hampir semua anak punya gadget. Ditambah lagi tidak ada pengawasan. Kita ingat kasus 15 anak yang disodomi itu berawal karena melihat konten porno di gadget," jelasnya.

Baca Juga: Garut Kembali Tercoreng, Kini Digegerkan Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur oleh Enam Temannya

Diberitakan sebelumnya, warga Garut kembali dibuat geger dengan aksi bejat yang dilakukan oleh empat pemuda dan dua bocah terhadap temannya sendiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat