kievskiy.org

Temuan Batu Susun Mirip Candi, Warga Minta Penelitian Arkeologi

WARGA mendatangi batu susun di Blok Rompe, Desa Sukaharja, Kecamatan Lumbung yang berbatasan dengan Selamulya, Desa Selasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Sabtu 18 Januari 2020. Belakangan  batu susun menjadi viral di media sosial, terlebih muncul dugaan lokasi tersebut bekas candi.*
WARGA mendatangi batu susun di Blok Rompe, Desa Sukaharja, Kecamatan Lumbung yang berbatasan dengan Selamulya, Desa Selasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Sabtu 18 Januari 2020. Belakangan batu susun menjadi viral di media sosial, terlebih muncul dugaan lokasi tersebut bekas candi.* /NURHANDOKO WIYOSO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan batu susun di tatar galuh Ciamis, belakangan ini viral. Sebenarnya batu susun yang mirip candi tersebut sudah diketahui sejak lama, akan tetapi baru ramai dibicarakan  setelah ada yang mengunggah di media sosial.

Pantauan di lapangan, lokasi batu susun sendiri berada perbatasan antara Desa Selasari, Kecamatan Kawali dengan Blok Rompe, Desa  Sukaraharja, Kecamatan Lumbung. Sejak muncul di medsos, tempat yang sebelumnya sepi, sejak beberapa hari ini ramai.

Banyak warga dari luar daerah yang penarsaran dengan batu susun yang apabila dilihat mirip struktur bangunan.  Untuk mencapai batu susun, juga bukan hal mudah, karena harus meniti jalan setapak sekira dua kilometer. Selain harus meniti pematang sawah, juga menyeberangi sungai kecil yang airnya dingin. Lokasinya juga jauh dari permukiman warga.

Baca Juga: Cuma 10 Meter dari Permukiman, Tanggul Kritis Ancam Nyawa Warga

Dari jauh formasi batu susun mulai terlihat bentuknya seperti bangunan candi.  Pohon kiara berukuran besar serta beberapa pohon lain tumbuh persis di atas batu susun, hingga mengsankan suasana penuh misteri.  Ketika lebih dekat,  jelas batu yang bersusun tersebut berada di bawah bukit, di sisi persawahan warga.

Beberapa bagian yang tampak mirip gerbang dengan tinggi  sekira dua meter. Selain itu juga batu susun yang diduga bagian dari pilar yang kokoh. Semakin meyakinkan lagi, ketika bagian sisi batu susun tersebut tidak lancip. Kondisinya tampak sudah terkikis.

“Sebenarnya batu susun itu sudah dietahui sejak lama, dari dulu warga sini sudah tahu keberadaan batu susun, akan tetapi jarang yang mengunjungi. Setelah viral, di medsos, baru banyak mendapat perhatian,” tutur AgusAwing (30), warga Sukasari yang pertama mengupload  batu susu hingga viral, Minggu 19 Januari 2020.

Baca Juga: Soal Wyata Guna, Legislator Upayakan Pencabutan Permensos

Dia mengungkapkan sejak kecil juga sudah bermaian di sekitar aliran sungai kecil tidak jauh dari batu susun. Perasaannya mulai tergerak usai ikut kerjabakti membersihkan aliran Sungai Selamaya  tidak jauh dari lokasi batu susun pada akhir tahun 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat