kievskiy.org

Bupati KBB Aa Umbara Tolak Rencana Pencabutan Subsidi Gas Elpiji 3 Kg

PEKERJA menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG di Jakarta, Senin, 24 Juni 2019.*/ANTARA
PEKERJA menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG di Jakarta, Senin, 24 Juni 2019.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menolak rencana pencabutan subsidi gas elpiji 3 kg bagi masyarakat miskin oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia yang akan diberlakukan pertengahan tahun ini. Selain akan berdampak bagi masyarakat kurang mampu, rencana itu dinilai belum tentu bisa diganti dengan program yang sesuai.

"Kalau subsidi dicabut, berarti harga gas 3 kg jadi mahal, kasihan masyarakat. Apalagi, sekarang kuota gas 3 kg juga masih kurang. Saya tidak setuju rencana pencabutan subsidi itu," ujar Aa Umbara, Senin 20 Januari 2020.

Dia menilai, masyarakat kurang mampu di KBB masih banyak, sehingga harus dipertimbangkan oleh pemerintah pusat sebelum kebijakan ini benar-benar direalisasikan. Konversi pengganti dengan uang bagi masyarakat kurang mampu juga dinilai belum tentu efektif, karena bisa saja dibelikan untuk keperluan lain. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 21 Januari 2020: Capricon saatnya Belajar Memaknai, Menerima Apa Adanya dan Taurus Tak Ada Salahnya untuk Kalibrasi Ulang Semuanya

"Kebijakan gas subsidi 3 kg ini kan sudah berjalan, masyarakat juga nyaman jadi sebaiknya tidak diganti pola baru. Karena kalau dikasih uangnya langsung ke masyarakat bisa saja dibelikan untuk kebutuhan lain," ucapnya.

Seperti diketahui, rencananya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mencabut subsidi Gas 3 kg pada awal semester II 2020. Alasan pencabutan itu karena penyaluran subsidi selama ini banyak tidak tepat sasaran, sehingga gas 3 kg masih dinikmati oleh masyarakat yang mampu. Sebagai gantinya, pemerintah akan memberi bantuan dana tunai atau kompensasi uang langsung kepada masyarakat miskin.

Ketika pencabutan subsidi gas 3 kg dilakukan, maka harga di pasaran untuk gas ini adalah sekitar Rp35.000/tabung. Sepanjang tahun 2019, pemerintah total mengeluarkan subsidi energi sebesar Rp135 triliun dengan rincian Rp85,7 triliun berasal dari BBM/LPG.

Baca Juga: Viral, Moncong Ikan Pedang Tembus Leher Siswa SMP di Sulawesi Tenggara

Besaran subsidi tersebut lebih rendah dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp153,5 triliun dengan rincian Rp97 triliun untuk BBM/LPG.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB, Ricky Riadi menyebutkan, di KBB terdapat 28 agen penyalur gas dengan 653 pangkalan yang tersebar di 16 kecamatan.

Berdasarkan data hingga Agustus 2019, tercatat total KBB mendapatkan pengiriman gas 3 kg sebanyak 9.459.120 tabung atau jika dirata-ratakan dikirim 1,2 juta tabung/bulan.

Baca Juga: Aki Ali 'Menyulap' Ban Bekas jadi Kursi hingga Lapangan Golf, Produknya Tembus Mancanegara

Terkait dengan rencana pencabutan subsidi gas 3 kg, dia mengaku pihaknya belum mendapatkan sosialisasi dari provinsi ataupun pemerintah pusat. Kalaupun kebijakan itu benar-benar dilakukan, pihaknya mengusulkan sebaiknya dilakukan penjualan gas 3 kg dengan sistem tertutup.

"Misalnya, warga yang benar-benar kurang mampu didata, lalu mereka diberi kartu transaksi atau alat yang hanya bisa dipakai untuk keperluan membeli gas 3 kg. Sehingga, hal tersebut bisa tepat sasaran dan menutup ruang bagi masyarakat mampu untuk memakai gas bersubsidi," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat