PIKIRAN RAKYAT - PT Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati akan mereview masterplan kawasan bandara sebagai langkah strategis pengembangan.
Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan, hal itu sesuai arahan gubernur pihaknya diminta mereview masterplan terutama memanfaatkan keberadaan lahan bandara yang sudah dibebaskan. Review masterplan dilakukan guna mendongkrak bisnis BIJB.
"Masterplan baru nanti akan menghadirkan kawasan yang lebih leluasa untuk hanggar maintenance, repair dan overhail (MRO), cargo village dan bangunan terintegrasi untuk layanan multi moda. MRO dari eksisting sekarang 15 hektar menjadi 40 hektar, ini terbesar di dunia,”ujar dia pada wartawan, Jumat 7 Februari 2020.
Baca Juga: Trilogi Dilan Jadi Contoh, Ridwan Kamil Ajak Para Sineas untuk Syuting Film di Kota Bandung
Sementara pengembangan cargo village akan menambah kapasitas menjadi lebih luas dari saat ini yang sudah ada.
“Eksisting sekarang ini kecil kapasitasnya. Dua, tiga tahun lagi kapasitasnya sudah tidak mencukupi, dalam review masterplan akan diperluas menjadi 30 hektare dan lokasinya berbeda dengan yang ada saat ini,” katanya.
Rafi mencatat layanan kargo Bandara Kertajati saat ini sudah berjalan signifikan. Tahun lalu kargo yang diangkut dari Majalengka mencapai 450 ton. Per hari saat ini, Bandara Kertajati bisa melayani kargo di 6-8 ton per hari.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Antisipasi Kebakaran Hutan-Lahan di Provinsi Sumatera, Kalimantan, hingga Papua
“Lebih tinggi sedikit dibanding Bandara Husein, karena pasar kargo ke Indonesia Timur memakai layanan dari Kertajati,” tuturnya.