PIKIRAN RAKYAT - Sungai Ciliwung masih belum merdeka dari sampah. Sejumlah sampah plastik masih terpantau berserakan di bantaran sungai.
Jenis sampahnya bervariasi, mulai dari plastik sekali pakai, plastik bungkus makanan, Styrofoam, limbah tekstil, hingga ban bekas.
Kondisi tersebut masih ditemui aktivis lingkungan di Komunitas Peduli Ciliwung, Suparno Jumar.
Baca Juga: Warga Ketakutan, 7 Ekor Buaya Muara Muncul di Sungai Karangtirta Pangandaran
Parno menyebut, permasalahan sampah di sekitar bantaran belum mendapatkan solusi yang tepat. Imbasnya, sungai menjadi pelampiasan bagi mereka untuk membuang sampah secara praktis.
Dalam perhitungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor 2018, sampah di Ciliwung mencapai 30 ton perhari. Perhitungan itu dilihat dari jumlah timbulan sampah yang ada.
Namun demikian, sampah itu sebenarnya sudah berkurang, karena edukasi dari Tim Satgas Naturalisasi Ciliwung kepada masyarakat bantaran sungai.
Hal tersebut bukan berarti Ciliwung bebas dari sampah. Aliran air yang tinggi saat hujan deras terbukti masih membawa sampah plastik dari hulu ke hilir.
“Sampai saat ini masih jauh dari merdeka. Ini harus jadi perhatian. Walaupun harus diakui timbulan sampah sudah berkurang, tetapi kita tidak boleh lantas jumawa, karena sampah di sungai masih ada,” kata Parno Suparno dalam perbincangan bersama Pikiran-Rakyat.com di bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat, 21 Februari 2020.