PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor menyiapkan skema bantuan bagi warga terdampak proyek jalur rel ganda Bogor-Sukabumi yang akan segera dibangun tahun ini.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menuturkan, ada tiga klasifikasi warga yang terdampak proyek nasional tersebut.
Pertama, kelompok yang mendapatkan uang kerahiman, kemudian memilih mengontrak, atau meninggalkan Kota Bogor. Kedua, kelompok yang akan membangun rumah di satu tempat wilayah dengan koordinator RW.
Baca Juga: GBLA Bersolek Jelang Bergulirnya Liga 1, Optimis Bisa Gelar Pertandingan Persib Bandung
Ketiga masyarakat terdampak yang ingin membangun rumah secara mandiri, diharapkan dapat dibantu dengan skema Bantuan Stimulan Pembangunan Swadaya (BSPS).
“Untuk kelompok kedua, mereka akan membangun rumah di satu tempat, dikoordinir oleh Pak RW. Ada di Pamoyanan dan Bojongkerta, ada di Lodaya, Cikapu. Mereka bangun rumah dari dana kerahiman pemerintah pusat, tentu uangnya sangat sedikit sekali. Kemungkinan nanti, supaya bisa layak, akan diintervensi dengan anggaran RTLH, mudah-mudahan tahun sekarang,” ujar Ade Sarip seusai memimpin Rapat Rapat Evaluasi Penanganan Relokasi Warga Terdampak Pembangunan Double Track PT KAI di Graha Paseban Surawisesa, Plaza Balaikota Bogor, Senin, 24 Februari 2020.
Nantinya, camat dan lurah yang wilayahnya terdampak proyek jalur rel ganda akan melakukan verifikasi di lapangan.
Mereka yang akan menetapkan siapa saja warga terdampak yang berhak menerima bantuan rumah tidak layak huni. Usulan itu kemudian disampaikan ke Wali Kota Bogor.
Selain stimulan RTLH, nantinya, Pemkot Bogor akan membantu fasilitas umum kawasan rumah baru warga terdampak jalur rel ganda mulai dari akses jalan, listrik, dan juga pasokan air.