kievskiy.org

Pramuka Harus Memiliki Kompetensi di Bidang Kebencanaan, DPRD DIY Minta Evaluasi Aturan Kegiatan Ekstrakulikuler

PRAMUKA.*/ANTARA
PRAMUKA.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Kegiatan susur sungai SMPN 1 Turi yang sampai menimbulkan korban jiwa mengundang keprihatinan banyak pihak. Evaluasi menyeluruh diminta  dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang, termasuk dari segi kegiatan Pramuka.

“Apalagi ini susur sungai yang umumnya dilakukan orang dewasa yang terlatih dan ahli. Seperti pecinta alam, penelitian dan yang lain. Artinya, kegiatan seperti itu belum waktunya dilakukan oleh anak-anak maupun remaja,” ujar Sekretaris Komisi A DPRD DIY Retno Sudiyanti, Senin, 24 Februari 2020.

Ke depan, kata dia, pembina Pramuka harus memiliki kompetensi di bidang kebencanaan. Termasuk kemampuan dan pengetahuan tentang lingkungan.


Baca Juga: Terlibat Skandal Proyek Meikarta, Mantan Sekda Jabar Iwa Karniwa Dituntut 6 Tahun Penjara

Pramuka merupakan kegiatan positif yang mampu membentuk karakter dan kemandirian. Namun, jangan lantas disertai kegiatan yang cenderung beresiko. Bahkan sampai menghilangkan nyawa.

Untuk itu pihaknya meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan koordinasi. Baik itu Pramuka, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan stakeholder  lainnya.

Kepada Pemda setempat juga harus ada evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan ekstrakulikuler.

Baca Juga: Menitikkan Air Mata, Istri Pertama Kiwil Ungkap Perasaan Hidup di Lingkaran Poligami

“Kita tahu, Pemda Sleman sudah melarang kegiatan serupa selama musim hujan. Kita juga akan menindaklanjutinya dengan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencari solusi yang lebih konstruktif. Ini penting, karena masyarakat kita ini tinggal di wilayah yang rawan bencana. Bukan hanya ancaman erupsi Merapi saja. Tapi juga potensi yang lain, termasuk banjir,” tuturnya.

Sebelumnya, kegiatan susur sungai Sempor di Sleman menewaskan 10 siswa dan membuat puluhan anak luka-luka karena meluapnya sungai saat musim hujan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat