PIKIRAN RAKYAT - Temuan kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia perlu jadi momentum bagi Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki pola pengendalian penyakit infeksius.
Surveilans sentinel pada satwa liar secara periodik diharapkan akan dapat memantau keberadaan virus-virus yang bersirkulasi dan berpotensi ditularkan ke manusia maupun hewan ternak dari satwa liar, sehingga dapat dicegah kejadian spillover dari satwa liar ke manusia atau hewan ternak.
Demikian diungkapkan Peneliti Pusat Studi Satwa Primata LPPM-IPB dan Koordinator USAID PREDICT-Indonesisa 2014-2019, Joko Pamungkas, Rabu 4 Maret 2020.
Joko menyarankan, sudah waktunya pola surveilans yang selama ini dipraktikkan oleh kementerian teknis, yang berkaitan dengan kesehatan secara sektoral diubah pendekatannya.
Urusan kesehatan harus dilihat secara holistik, ditangani secara bersama oleh kementerian terkait yakni, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta kementerian lain.
"Pendekatan One Health adalah jawaban atas semua situasi dan permasalahan kesehatan yang berlangsung pada saat ini, terutama dalam upaya pengendalian penyakit infeksius. Tidak seharusnya kita menunggu kejadian yang merugikan ini berjangkit pada manusia maupun hewan ternak terlebih dahulu, sehingga kerugian menjadi besar," ujar Joko.
Baca Juga: Geram dengan Penimbun Masker di Tengah Wabah Virus Corona, Aming: Ada Hukumnya
Menurut Joko, penyakit infeksi baru mulai bermunculan pada beberapa dekade terakhir. Beberapa di antaranya virus Ebola, HIV, virus Nipah, virus Avian Influenza, SARS-CoV, MersCoV, dan belakangan telah mewabah virus Corona atau Covid-19.
Hampir semua kejadiannya, diketahui berjangkit lebih dahulu pada manusia, dan setelah diteliti dan ditelusuri lebih lanjut baru diketahui bahwa wabah tersebut diindikasikan kuat bersumber dari hewan/ satwa liar yang bersifat zoonotik.