kievskiy.org

Keberadaan Koperasi Kian Terancam Imbas Transaksi Nontunai

Penggagas sekaligus Ketua Dewan Pengawas Koperasi Apik Kunci Bandar Didi Sukardi membubuhkan tandatangan berita acara pembentukan dan rapat perdana koperasi tersbeut, Rabu ( 11/3/2020). Koperasi baru tersebut beranggotakan pembudidaya ikan,, petani serta peternak.*
Penggagas sekaligus Ketua Dewan Pengawas Koperasi Apik Kunci Bandar Didi Sukardi membubuhkan tandatangan berita acara pembentukan dan rapat perdana koperasi tersbeut, Rabu ( 11/3/2020). Koperasi baru tersebut beranggotakan pembudidaya ikan,, petani serta peternak.* /NURHANDOKO WIYOSO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan koperasi yang berada di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di tatar galuh Ciamis, belakangan ini mulai memprihatinkan. Meredupnya semangat berkoperasi seiring dengan pengalihan pembayaran gaji dari tunai menjadi non tunai.

“Sejak ada aturan pembayaran gaji melalui rekening tahun 2018, sampai saat ini banyak koperasi ASN yang kolaps. Anggota sepertinya kurang tertarik lagi dengan koperasi, tidak punya atensi tinggi terhadap koperasi,” tutur Kepala Seksi Koperasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Ciamis Haman Heryaman, Rabu 11 Maret 2020, usai mengikuti rapat perdana Koperasi Apik Kunci Bandar.

Penurunan aktivitas tersebut, lanjutnya diduga karena ASN tidak semangat menyetor simpanan wajib maupun pinjaman. Kondisi itu, lanjutnya berbeda ketika gaji dibayar oleh bendahara. 

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Wilayah Bandung Raya Hari Ini, Kamis 12 Maret 2020

“Pada saat itu gaji langsung dipotong bendahara untuk koperasi maupun pinjaman lainnya. Hal itu tidak bisa dilakukan lagi, karena gaji lewat transfer. Ada yang enggan membayar simpanan. Jadi agar tetap eksis, kuncinya pada kesadaran anggota untuk membayar simpanan wajib maupun yang lain,” kata Haman.

Lebih lanjut dia mengatakan, persoalan sumber daya manusia, merupakan hal yang paling banyak ditemukan di koperasi yang kolaps atau tidak menjalankan aktivitasnya. Salah satu tolok ukurnya adalah pelksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Koperasi yang rutin menggelar RAT, kondisi lebih baik dibandingkan yang tidak mengadakan rapat tersebut,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya tercatat ada 613 koperasi di seluruh tatar galuh Ciamis, yang aktif hanya 337 koperasi. Koperasi yang kolpas atau tidak aktif tersebut masih ada, karena resmi tercatat dalam buku koperasi.

Baca Juga: Indonesia Loloskan Ganda Putra Pertama di Babak Kedua All England 2020

Berkenaan dengan Koperasi Apik Kunci Bandar, Haman mengatakan koperasi yang beranggotakan kalangan pembudidaya ikan, petani, peternak, diharapkan berkembang maju. Koperasi yang baru dibentuk tersebut masuk kategori koperasi sektor riil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat