kievskiy.org

Total Lima Balita Meninggal Dunia Akibat DBD, Kota Bogor Siaga 1

PETUGAS Kesehatan dari Puskesmas Semplak, Bogor Barat, Kota Bogor, memasukkan bubuk pembasmi jentik nyamuk, Rabu, 11 Maret 2020. Belum Semua masyarakat Kota Bogor mengetahui jika obat pembasmi jentik nyamuk aedes aigepty dibagikan secara gratis oleh pemerintah.*
PETUGAS Kesehatan dari Puskesmas Semplak, Bogor Barat, Kota Bogor, memasukkan bubuk pembasmi jentik nyamuk, Rabu, 11 Maret 2020. Belum Semua masyarakat Kota Bogor mengetahui jika obat pembasmi jentik nyamuk aedes aigepty dibagikan secara gratis oleh pemerintah.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Kesehatan Kota Bogor menetapkan  siaga 1 terhadap wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

Penetapan siaga 1 DBD menyusul adanya penambahan kasus kematian balita akibat DBD pada Kamis, 12 Maret 2020. 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sri Nowo Retno mengatakan,  sejak Januari hingga Maret 2020, ada 130 kasus DBD di Kota Bogor.

Baca Juga: Penggunaan QRIS Terus Ditingkatkan Termasuk Pedagang Mikro

Sedangkan lima warga Kota Bogor dilaporkan meninggal dunia akiba DBD. 

Pada Januari 2020, satu warga Balumbangjaya, Bogor Barat, dan pada Februari, 1 warga Sempur, Bogor Tengah juga dilaporkan meninggal akibat DBD.

Kasus kematian karena DBD Paling banyak terjadi di bulan Maret.

Baca Juga: Mourinho Kehabisan Alasan Saat Tottenham Terpuruk, Mantan Pelatih Spurs: Jose Punya Pekerjaan Besar  

Tiga warga Bogor di wilayah Sempur, Bogor Tengah, Harjasari, Bogor Selatan, Dan Katulampa, Bogor Utara juga dinyatakan meninggal.  Seluruhnya masih berusia balita. 

"Semuanya meninggal di rumah sakit. Mereka datang ke rumah sakit dalma kondisi DSS atau Dengue Shock Syndrome. DSS itu tahap lanjut dari DBD," kata Sri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat