kievskiy.org

Ramai Pembeli di Tengah Isu Corona, Pedagang Jamu Tambah Stok dan Naikkan Harga

SEORANG penjual jamu tradisional sedang melayani pembeli,Narti (59) menekuni usaha jualan jamu racikan tradisional sudah ditekuni sejak tahun 1972 dengan cara berkeliling ke perkampungan bahkan hingga pelosok di Pangandaran menggunakan sepeda motor.*
SEORANG penjual jamu tradisional sedang melayani pembeli,Narti (59) menekuni usaha jualan jamu racikan tradisional sudah ditekuni sejak tahun 1972 dengan cara berkeliling ke perkampungan bahkan hingga pelosok di Pangandaran menggunakan sepeda motor.* /MUSLIH JERRY/KP

PIKIRAN RAKYAT –  Ramainya berita penyebaran Virus Corona Covid - 19 menjadi berkah bagi pedagang jamu tradisional.

Setelah heboh penyebaran Covid-19, seorang penjual jamu di  Pangandaran ini meningkatkan stok jamu dan menaikkan harga jualnya.

Sabtu, 21 Maret 2020, pedagang jamu tradisional Narti (59), warga Dusun Cikangkung Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih mengatakan, tidak menyangka jamu tradisional hasil racikannya ini disebut sebagai jamu pencegah Corona.

Baca Juga: Tetap Mencari Nafkah di Tengah Pandemi COVID-19, Seorang Polisi Bangun Tenda di Luar Rumah Karena Takut Keluarganya Tertular Virus Corona

Banyak pelangganya meyakini, jamunya bisa meningkatkan kekebalan tubuh. 

"Pada ramuan jamu tersebut terdiri dari kayu manis, jahe emprit, kunyit, jahe merah, serai dan temulawak," ungkapnya.

Menurutnya setelah ramai adanya berita adanya kabar Virus Corona,kini dirinya memperbanyak racikan jamu tradisional sebagai pencegahan virus ini.

Semua racikan diambil dari bahan alami yang ada disekitar tempat tinggalnya.

 Baca Juga: Sama-sama di Papan Atas, Bali United Libur Panjang, Persib Latihan Terus, Ternyata Ini yang Ditakutkan Robert Alberts

"Sebagian saya harus belanja ke pasar dan harga juga naik seperti jahe dan kunyit," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat