kievskiy.org

Jual 'Jamu Jokowi' yang Dianggap Bisa Menangkal Virus Corona, Darsiyem Raup Untung Berlipat-lipat dan Dicari Banyak Pelanggan

Yanti (55) bersama anggota keluarganya rutin mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatan.*
Yanti (55) bersama anggota keluarganya rutin mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatan.* /ARIF R HAKIM ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah wabah virus corona yang semakin menjalar dan menyebar, seorang penjual jamu tradisional di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Darsiyem (55) justru meraup untung berlipat.

Darsiyem yang menjajakan dagangannya dengan berkeliling mempromosikan ‘Jamu Jokowi’ yang dia anggap dapat meningkatkan daya tubuh dan bisa menangkal virus corona.

Darsiyem menuturkan bahwa saat ini jamu yang paling dicari dan laris adalah ‘Jamu Jokowi’ yang merupakan racikan jahe, kunyit, temulawak dan serai.

Baca Juga: Suami Intan RJ Meninggal Dunia, Eko Patrio: Nggak Nyangka, Indra Itu Badannya Sehat Banget

"Pelanggan saya naik dua kali lipat sejak merebaknya virus Corona. Waktu saya berjualan juga jadi lebih singkat dari biasanya karena jamu cepat habis. Saat ini jamu yang paling banyak dicari adalah JJ (Jamu Jokowi)," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Presiden Jokowi memang mengimbau masyarakat untuk menambah intensitas minum jamu menjadi lebih sering.

Dari semula yang biasanya minum di pagi hari ditambah menjadi tiga kali dalam sehari untuk meningkatkan daya tubuh dan mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: The X Memorial Wingday 2K20 Tetap Dijadwalkan 3-4 April 2020, Salaman Khas Bikers dan Pelukan Akan Dihindari

Presiden yang dikenal gemar minum jamu itu membocorkan resep minuman tradisional yang biasa dikonsumsinya itu, yakni jahe merah, temulawak, kunyit dan sereh yang semuanya dicampur menjadi satu.

Menurut Darsiyem, semenjak Presiden Jokowi mengatakan sering minum jamu untuk menangkal virus Corona, semakin banyak pula pelanggan baru yang membeli jamu itu.

Darsiyem menjual jamunya seharga Rp4000 per gelas dan jika pembeli ingin memborong satu botol jamu hasil racikannya itu dia memberi harga Rp20 ribu. Kini dalam satu hari dia bisa membawa pulang Rp400 ribu, sementara hari-hari sebelumnya hanya mengantongi paling banyak Rp150 ribu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat