kievskiy.org

Okupansi Hotel Anjlok karena Corona di Pangandaran, Karyawan Dirumahkan

USAI ditutupnya objek wisata untuk memutuskan siklus virus corona COVID-19, sejumlah hotel dan restoran sudah merumahkan beberapa karyawan nya, Senin, 23 Maret 2020.*
USAI ditutupnya objek wisata untuk memutuskan siklus virus corona COVID-19, sejumlah hotel dan restoran sudah merumahkan beberapa karyawan nya, Senin, 23 Maret 2020.* /AGUS KUSNADI/KP

PIKIRAN RAKYAT - Dampak dari virus corona COVID-19, tingkat okupansi hotel dan restoran yang ada di obyek wisata pantai Kabupaten Pangandaran menurun drastis.

"Untuk okupansi restoran turun menjadi 10 persen dan hotel turun menjadi 5 persen," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) BPC Kab Pangandaran Agus Mulyana, Senin, 23 Maret 2020.

Baca Juga: Tak Hanya Dikenal Baik bagi Kesehatan, Simak Ramuan Tradisional Berbahan Dasar Kayu Manis untuk Rezim Kecantikan

Lanjut Agus, sebagian hotel sudah ada yang merumahkan karyawannya, apalagi kata dia, kesulitan hotel untuk biaya operasional sudah tidak ada.

"Tetapi kami harus membayar karyawan yang dirumahkan walaupun tidak dengan memberikan tunjangannya," kata Agus.

Baca Juga: Persiapan Jelang Dikarantina, Kanselir Jerman Angela Merkel Tertangkap Kamera Mengantre saat Belanja Tisu Toilet dan 4 Botol Anggur di Toko Swalayan

Dirinya berharap kepada pemerintah daerah apabila penutupan obyek wisata ini sudah di cabut dan keadaan isu virus corona COVID-19 sudah membaik, PHRI meminta kepada pemerintah daerah adanya peninjauan kembali terhadap pajak hotel dan restoran supaya bisa diskip untuk beberapa bulan.

Kemudian lanjut Agus, meminta seperti apa yang disampaikan oleh Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata untuk mengratiskan tiket masuk ke obyek wisata di Kab Pangandaran sehingga bisa meningkatkan tingkat kunjungan wisatanya ke Pangandaran.

Baca Juga: Kota Bogor Batasi Jam Operasional Pertokoan, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Swalayan karena Corona

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat