kievskiy.org

Istri Bima Arya Semakin Termotivasi untuk Memutus Rantai Penyebaran COVID-19

WALI Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunggah foto dirinya yang tampak sehat, di ruang isolasi RSUD Kota Bogor, Kamis 2 Maret 2020.*
WALI Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunggah foto dirinya yang tampak sehat, di ruang isolasi RSUD Kota Bogor, Kamis 2 Maret 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Yane Ardian tak pernah menyangka suaminya, Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi orang pertama di Kota Bogor yang dinyatakan positif COVID-19.

Namun demikian, Yane tak lantas berkecil hati. Ujian yang diterima suaminya justru menjadi motivasi Yane untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.

Salah satu upaya yang ia galakkan saat ini adalah Gerakan Sejuta Masker Kain. Gerakan itu diinisiasi Yane sebagai upaya untuk menyikapi kasus COVID-19 di Kota Bogor yang terus melonjak. Penggunaan masker kain bagi orang sehat, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah penularan COVID-19 melalui percikan mulut, atau hidung.

Baca Juga: Ribuan Warga di Kota Bogor Kehilangan Pekerjaan, Jumlahnya Diprediksi Semakin Bertambah

Instruksi penggunaan masker juga sudah disampaikan pemerintah pusat. Melalui Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Minggu 5 April 2020, pemerintah saat ini mewajibkan seluruh warga Indonesia untuk menggunakan masker saat pergi ke luar rumah. Warga yang sehat menggunakan masker kain, dan tenaga medis menggunakan masker medis atau N-95.

“Saya mengajak seluruh masyarakat menggunakan masker tanpa terkecuali untuk menyaring virus. Melalui gerakan ini, kita juga mengedukasi masyarakat bahwa masker bedah bisa difokuskan untuk tenaga medis atau saudara kita yang sakit, sehingga masker bedah tidak menjadi langka,” ujar Yane kepada “PR”, Senin 6 April 2020.

Menurut Yane, Gerakan Sejuta Masker Kain didengungkan melalui tagar #BikinPakaiDonasiMaskerKain. Masker dibuat oleh masyarakat dari sektor UMKM melalui sumbangan donasi masyarakat. Dalam gerakan tersebut, ada beberapa bentuk donasi masyarakat. Pertama, donasi dalam bentuk uang, yang akan dipergunakan untuk membayar upah jahit masyarakat.

Baca Juga: Pulang dari Italia, Seorang Warga Tularkan COVID-19 ke 37 Orang dan Sebabkan 5 Kematian

Kedua, donasi dalam bentuk kain, yang akan didistribusikan ke masyarakat yang menjahit masker. Satu meter kain, menurut Yane, bisa untuk membuat 12 buah masker kain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat