PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Daerah Jawa Barat belum memutuskan langkah apa yang akan ditempuh terkait dengan akan diadakannya jam malam di Jawa Barat. Hanya saja hal-hal yang terkait dengan penanganan pandemi Corona telah dilakukan jauh-jauh hari.
"Jam malam ini belum ada keputusan dari Pemprov Jabar, baru dibicarakan tadi. Nanti jika ada keputusannya maka akan kami laksanakan sebaik mungkin," kata Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi, Saptono Erlangga Waskitoroso saat diwawancarai pada Senin 6 April 2020 malam.
Menurut Erlangga Polda Jabar sejak belasan hari lalu telah melakukan langkah-langkah penanganan dan antisipasi virus Corona tersebut. Bahkan di sejumlah tempat di wilayah Jawa Barat khususnya di rumah makan dan cafe sering dibubarkan.
Baca Juga: Begini Tahapan Pemeriksaan COVID-19 di Hong Kong
"Bahkan setiap hari kami ada tim patroli khusus yang mendatangi pusat-pusat keramaian tersebut. Patroli ini aktif mendatangi cafe ataupun rumah makan yang di dalamnya ada orang-orang banyak di sana," katanya menambahkan.
Pembubaran kerumunan orang ini tak hanya berlaku di Kota Bandung saja. Semua daerah di wilayah hukum Polda Jabar pun tak luput dari pengawasan. Selain itu dukungan dari Biddokkes Polda Jabar pun dilakukan dengan mengirim dokter-dokter.
"10 orang perawat dari Polda Jabar dikirimkan ke Wisma Atlet Jakarta untuk penanganan virus Corona ini. Perawat ini terdiri dari 3 perawat berasal dari RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung, 3 perawat berasal dari Biddokkes Polda Jabar dan 4 orang berasal dari Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu," kata Erlangga.
Baca Juga: Bank Mandiri Berikan APD dan Hand Sanitizer ke RS Hasan Sadikin dan RS Paru H A Rotinsulu
Penugasan Perawat dari Polda Jabar ini sebagai tenaga kesehatan kata Erlangga merupakan bukti bahwa Polri khususnya Polda Jabar tidak saja berperan dalam mengamankan dan memutuskan penyebaran COVID-19. Tetapi Polda Jabar terjun langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang terkena virus Corona.