kievskiy.org

Pemprov Jabar Sasar Tes Masif COVID-19 di Zona Pendidikan

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan video conference Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi Terkait Monitoring Pelaksanaan Penanganan Pandemi COVID-19 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dari Gd. Pakuan, Kota Bandung, Selasa 07 April 2020.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan video conference Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi Terkait Monitoring Pelaksanaan Penanganan Pandemi COVID-19 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dari Gd. Pakuan, Kota Bandung, Selasa 07 April 2020. /Dok. Humas Pemprov Jabar

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya percepatan penanganan COVID-19 akan melakukan tes cepat masif dengan menyasar zona pendidikan yang merupakan klaster baru.

Hal ini disinggung dalam laporan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada video conference Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi Terkait Monitoring Pelaksanaan Penanganan Pandemi COVID-19 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa 07 April 2020.

Dari tes masif yang sudah dilaksanakan hingga saat ini ditemukan pola baru, yakni ditemukannya kasus positif COVID-19 di zona pendidikan. Dengan demikian tes cepat perlu lebih masif dilakukan di lingkungan pendidikan, terutama pendidikan berasrama, di antaranya pesantren.

Baca Juga: 53.465 Pekerja Formal di Jawa Barat Terdampak Pandemi Covid-19

“Di Jabar banyak pesantren. Mohon izin kepada ulama dan kiai, dalam minggu ini tes masif akan dilakukan juga di pesantren-pesantren. Semoga tidak ada kasus positif,” kata Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.

Kang Emil menjelaskan, tes masif diupayakan sebanyak mungkin untuk dapat mengetahui peta sebaran kasus positif, pelacakan riwayat kontak, dan pengobatan guna memutus penyebaran SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit COVID-19.

Provinsi Jabar saat ini telah memiliki alat tes cepat sekitar 100.000, dan sudah didistribusikan sekitar 63.000 ke 27 kabupaten/kota. Sejauh ini dari hasil tes cepat yang sudah masuk sebanyak 21.600, kasus terinfeksi COVID-19 ditemukan 826.

Baca Juga: Menyusul DKI Jakarta, 5 Daerah di Jawa Barat Segera Memohon PSBB

Dari kasus positif tersebut akan ditindaklanjuti dengan tes diagnostik yang lebih akurat hasilnya, yakni melalui pemeriksaan menggunakan teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR). Pemeriksaan ini dengan pengumpulan usap (swab) dari saluran pernafasan atas, yakni bagian hidung dan tenggorokan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat