PIKIRAN RAKYAT - Menyikapi pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung dan untuk mempertahankan zona hijaunya, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menginstruksikan kepada seluruh kepala desa agar menyediakan tempat bagi pemudik yang membandel saat melakukan isolasi mandiri.
Hal tersebut disampaikan Bupati pada saat melaksanakan zoom meeting dengan para Camat, Kapolsek, MUI dan kepala desa se Kabupaten Pangandaran melalui video comfrence di gedung Command Center pada Selasa 21 April 2020 malam.
"Kegalauan saya adalah banyaknya pemudik yang datang ke Pangandaran yang berasal dari zona merah seperti dari Jakarta, Bekasi, Botabek, Bandung atau Tasikmalaya mereka masuk ke Pangandaran tidak terkontrol dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: Kabin Sterilisasi Buatan ITB Bisa Sterilkan Masker N95 Bekas Pakai
Jumlah per tanggal 21 April 2020, pemudik yang masuk ke Pangandaran mencapai ribuan orang. Kata Jeje, hingga saat ini jumlah pemudik yang datang terdata sebanyak 8.221 orang yang selesai isolasi mandiri 6.254 orang masih isolasi mandiri ada 1.967 orang. Saat ini Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan fokus dalam menangani pemudik ini.
"Saya ingin kita fokus menangani pemudik maka kita buatkan pengetatan wilayah, yang masuk pangandaran didata dsb, dan kita bersama-sama membuat posko pemantauan isolasi mandiri," ujarnya.
Lanjut Jeje, langkah tegas yang akan di ambil oleh pemerintah daerah adalah pemberian karet "peneng" (gelang karet) kepada setiap pemudik supaya dalam melaksanakan isolasi mandiri tidak seenaknya.
Baca Juga: PSBB Cimahi Baru Dimulai, Petugas Langsung Temukan 4 Pemudik dari Surabaya
"Kita ingin paling lambat Senin depan seluruh pemudik itu akan diberi karet 'dipenengan' di lengan kirinya, baik yang lewat melalui lima titik yang sedang kita lakukan pengetatan atau mereka yang ada di rumah melalui jalan tikus yang tidak sempet di penengan," tegasnya.