PIKIRAN RAKYAT - Gunung Tangkuban Parahu menunjukkan beberapa aktivitas vulkanik. Seperti embusan gas dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu.
Aktivitas gas tersebut berupa embusan gas berwarna putih dengan tekanan sedang, tinggi sekitar 100 meter dari dasar kawah.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), asap tersebut adalah asap solfatara. Selain itu, keluarnya asap juga diiringi dengan suara gemuruh.
"Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu mengeluarkan asap putih disertai blazer di kawah Ecoma. Sekitar 100 meter dari dasar kawah," kata Andiani, Kepala PVMBG, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 12 Februari 2022.
Baca Juga: Atta Halilintar Syok Lihat Wajah Anak Sendiri, Ashanty Geleng Kepala: Sudah Sudah Aduh!
Adapun asap itu terpantau memuntahkannya sejak siang hari hingga menjelang malam hari.
Selain itu, selama 1 Januari 2022 sampai 11 Februari 2022, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu memang menyebabkan gempa.
Meskipu gempa tersebut termasuk dalam gempa skala kecil, tetapi warga sekitar diimbau untuk tetap berhati-hati.
Potensi bahayanya adalah potensi terjadinya letusan secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala lainnya yang bisa menjadi pertanda.