kievskiy.org

Kisah Baing Yusuf, Dianugerahi Karamah Berperang Gunakan Sapu Merang

KETURUNAN Baing Yusuf menunjukkan salah satu peninggalan leluhurnya di kawasan makam Baing Yusuf di belakang Masjid Agung Purwakarta beberapa bulan lalu.
KETURUNAN Baing Yusuf menunjukkan salah satu peninggalan leluhurnya di kawasan makam Baing Yusuf di belakang Masjid Agung Purwakarta beberapa bulan lalu. /HILMI ABDUL HALIM/PR

PIKIRAN RAKYAT - Kesalihan seseorang konon membuatnya memiliki karamah atau pertolongan Tuhan saat menghadapi kesulitan.

Hal itu diceritakan juga terjadi pada Syekh Yusuf atau yang dikenal dengan sebutan Baing Yusuf di Kabupaten Purwakarta.

Penyebar agama Islam asal Bogor itu mulai menetap di Sindangkasih pada 1826. Ia mendirikan mesjid yang menginspirasi pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Karawang dari Wanayasa (2 Mei 1830) hingga akhirnya menjadi daerah otonomi baru bernama Purwakarta (20 Juli 1831).

Baca Juga: Lowongan Kerja Mandiri Syariah April 2020, sebagai Staf Bank

Menurut keturunan Baing Yusuf yang kelima RH Sanusi Anwar Safwan S.Ag (70), kedatangannya adalah untuk menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Dua perkampungan yang menjadi sasarannya ialah Sindangkasih dan Kutawaringin (sekitar Pasar Rebo sekarang).

"Dua Kampung itu diisi oleh para bedega (pengikut) Prabu Siliwangi, ketika terjadi perpindahan dari Galuh Pakuan ke Pakuan Pajajaran," kata Sanusi. Saat itu, kedua wilayah diketahui belum diislamkan seluruhnya.

Selain menjadi pendakwah, syekh kelahiran 1709 itu juga sempat terlibat pertempuran di Kabupaten Karawang sebelumnya. Sanusi tidak mengetahui detail pertempuran yang dimaksud. Yang jelas, pertempuran itu melibatkan pasukan Belanda dan Tiongkok.

Baca Juga: Whatsapp Sebut 1.400 Penggunanya Diretas Perusahaan Israel, Dalihnya untuk Cegah Terorisme

Dalam pertempuran itu, karamah terjadi pada Baing Yusuf. "Ia tidak berperang menggunakan alat atau senjata. Ia hanya membawa sapu merang (terbuat dari tanaman padi kering). Saat merangnya ditaburkan, pasukan musuh seolah melihatnya berubah jadi pasukan," ujar Sanusi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat