PIKIRAN RAKYAT – Satuan Reserse dan Kriminal Satreskrim Polres Cianjur mengamankan sejumlah preman yang biasa beroperasi di sejumlah wilayah tatar santri.
Setidaknya ada 10 orang yang diduga preman berhasil diamankan dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat).
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Niki Ramdhany mengatakan, sebagian besar para terduga preman tersebut merupakan pelaku parkir liar, dan calon angkutan umum.
Baca Juga: Punya Tiga Warna Berbeda, Simak Penjelasan Mengenai Cairan Radiator Coolant
“Dari 10 orang terduga preman yang diamankan ini, kami tidak menemukan adanya pelanggaran atau tindak pidana. Mereka kami bawa ke Mapolres untuk dilakukan pendataan dan pembinaan," ucap Niki, Minggu 10 Mei 2020.
Ia menjelaskan, operasi pekat akan rutin digelar hingga menjelang perayaan hari raya Idul Fitri mendatang. Menurut dia, pelaksanaan operasi dilakukan dengan sistem patroli ke tempat–tempat umum dan keramaian yang memiliki pontensi kerawanan.
Tim patroli pertama kali melaksanakan operasi pekat di sekitar Jalan Abdullah bin Nuh, Jalan Dr Muwardi (Bypass), area Pasar Muka dan kembali lagi ke Mapolres Cianjur.
Baca Juga: Presiden Beri 55.066 Paket Sembako untuk Warga Terdampak COVID-19 di Tangerang
"Sasaran Operasi Pekat yang digelar itu, di antaranya kejahatan jalanan (Peremanisme), curanmor, curat, curas, minuman beralkohol, perjudian dan pelaku tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat," ujar dia.
Setelah diamankan, para terduga preman pun dibina dan diimbau untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19. Apalagi, mereka selama ini banyak tinggal di jalan sehingga dinilai rawan terpapar jika tidak memperhatikan protokol kesehatan.