PIKIRAN RAKYAT - Selain peneliti genomik Indonesia di Denmark, sejumlah ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) juga berupaya menciptakan alat pengujian yang lebih efektif.
Test kit bernama Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR) ini diklaim lebih cepat, mudah, dan murah daripada rapid test biasa maupun Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PRFMNews.id.
Baca Juga: Komitmen Mencegah Covid-19, Kota Bandung Akan Lanjutkan Pembatasan Aktivitas Masyarakat
“Kalau Rapid Test 2.0 menurut penelitinya (waktu tes-red) sama 15 menit, tapi kalau SPR itu lebih cepat jadi 1 jam,” kata Rina, Kamis 14 Mei 2020.
Perbedaan Rapid Test 2.0 ini terletak padang pemeriksaan antigen dari pasien yang diduga terinfeksi virus corona.
“Bedanya dengan rapid test yang sekarang itu dia menggunakan antigen. Jadi dia lebih powerful. Kemudian, kelebihan lain yaitu tentunya bisa dilakukan secara mudah, mobile,” tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Diprediksi Menjadi Salah Satu Kiblat Ekosistem Blockchain di Asia Tenggara
Adapun SPR hanya mengecek antibodi pasien sehingga lebih cepat.