kievskiy.org

Jerit Penerima Bansos di Cianjur, Diduga Didesak Belanja ke Satu Toko dengan Harga 'Selangit'

Ilustrasi. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengaku dipaksa belanja di toko tertentu dengan harga yang tak sesuai kualitas..
Ilustrasi. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengaku dipaksa belanja di toko tertentu dengan harga yang tak sesuai kualitas.. /Pixabay/Frantisek_Krejci Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Keluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kembali terdengar, kali ini di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Seorang warga berinisial WI mengaku diancam akan dicoret hak KPM-nya jika tak membelanjakan uang Bansos di tempat tertentu.

“Saya dan warga lainnya diarahkan untuk belanja di warung itu. Kalau tidak beli, KPM diancam akan dicoret untuk pencairan selanjutnya,” ujar WI Minggu 27 Februari 2022.

Sementara menurut kesaksian KPM lain berinisial IJ, pihaknya diberi sembako yang harganya tak sesuai kualitas.

Baca Juga: Sempat Dikira Saling Sindir, Rizki-Ridho DA Ungkap Fakta Hubungan Sebenarnya dengan Rizky Billar

"Seperti kentang dikasihnya yang kecil, harganya Rp 8.000, tetapi di struknya dicantumkan harga Rp 15.000," katanya.

KPM pun diduga hanya menerima beras dengan mutu yang rendah.

“Kalau di struk itu harganya Rp110.000 per karung atau 10 kilogram, tapi kita menerima beras yang harganya Rp90.000 untuk 10 kilogramnya,” ujar IJ.

Menanggapi polemik ini, Kapela Desa Sukatani Udin angkat bicara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat