kievskiy.org

Perajin Menjerit Harga Kedelai Melejit, Tak Akan Ada Tahu Tempe di Cianjur selama 3 Hari

Perajin tahu dan tempe di Cianjur putuskan mogok produksi merespons kenaikan harga kedelai.
Perajin tahu dan tempe di Cianjur putuskan mogok produksi merespons kenaikan harga kedelai. /Pixabay/mochawalk Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Tak hanya krisis minyak goreng yang saat ini menghantui masyarakat, makanan sehari-hari seperti tahu tempe pun tampaknya sebentar lagi akan langka di pasaran.

Sejak harga kedelai naik jor-joran, para perajin tahu tempe ketar-ketir menghadapi omzet yang turun drastis.

Bagaimana tidak, ketika harga bahan baku melambung dibarengi ongkos produksi yang membengkak, produsen tahu dan tempe tak dapat berbuat apa-apa.

Akibatnya demi menutupi biaya produksi, para perajin terpaksa menaikkan harga tahu dan tempe atau setidaknya mengurangi ukuran produk.

Baca Juga: Bak Mertua Idaman, Maia Estianty Setujui Semua Pasangan Anaknya: Terserah Mereka, yang Penting Bahagia

Hal tersebut seperti apa yang diungkap oleh salah satu perajin tahu tempe dari Cianjur, Munawar Gojali (38).

“Tingginya harga kacang kedelai impor memaksa para perajin harus menaikan harga jual tahu. Karena harga lama tak bisa menutupi biaya produksi yang kian membengkak,” ujar Munawar, Kamis 17 Februari 2022.

“Ukuran tempe dikurangi sedangkan harga jual di pasar tetap Rp8.000 per potong, meski harga kedelai impor naik, kami masih tetap memproduksi, meski terbatas,” katanya.

Selain Munawar, pengalaman serupa juga dirasakan oleh Fatimah (57) yang sama-sama berprofesi sebagai perajin tahu tempe.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat