kievskiy.org

Kekurangan Suplai Kedelai Impor, Harga Tahu dan Tempe Dikabarkan Naik Bulan Depan

Ilustrasi. Harga tahu dan tempe dikabarkan akan naik.
Ilustrasi. Harga tahu dan tempe dikabarkan akan naik. /Pixabay/focusonpc Pixabay/focusonpc

PIKIRAN RAKYAT – Melonjaknya harga kedelai internasional membuat harga tahu dan tempe di dalam negeri akan kembali naik di bulan mendatang.

Penurunan produksi kedelai sebagai bahan baku utama ditengarai memicu kenaikan dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut.

Hal itu disampaikan Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat konferensi pers secara virtual, Jumat, 11 Februari 2022.

"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai. Kalau saya melihat di Brazil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," katanya.

Baca Juga: Dorce Gamalama Kembali Diserang, Ciptakan Lagu untuk Anies Baswedan Berujung Panen Cacian

Selain itu, inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen, menjadi penyebab lain dan berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai.

Ditambah, terjadi kenaikan biaya sewa lahan, pengurangan tenaga kerja, serta cuaca yang tidak menentu di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.

"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke Nurwan.

Baca Juga: Ketegangan Rusia dan Ukraina Bisa Berujung Perang, Joe Biden Tak Akan Selamatkan Warga Amerika Serikat

Berdasarkan hal itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai akan terus mengalammi kenaikan hingga hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat