kievskiy.org

PSBB Akan Berakhir, Penjagaan Pasar di Kabupaten Bekasi Justru Diperketat

PERSONEL TNI menjaga pintu masuk Pasar Babelan Kabupaten Bekasi. Menjelang diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan mulai dijaga ketat.*
PERSONEL TNI menjaga pintu masuk Pasar Babelan Kabupaten Bekasi. Menjelang diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan mulai dijaga ketat.* / TOMMI ANDRYANDY /PR

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai memerketat sejumlah tempar yang menjadi titik kerumunan warga. Pasar, terminal dan sejumlah tempat umum lainnya dijaga aparat keamanan menjelang digulirkannya adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Uniknya, penjagaan ini lebih ketat dibanding sejak awal diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar. Padahal, seharusnya penjagaan ketat dilakukan sejak PSBB. Hanya saja, pada masa pembatasan, penjagaan hanya fokus pada pintu perbatasan.

Berdasarkan pantauan “PR”, Selasa, 2 Juni 2020, penjagaan ketat dilakukan di Pasar Babelan Kabupaten Bekasi. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI dan aparat pemerintahan menyisir seluruh warga yang hendak memasuki pasar.

Baca Juga: Bupati Lumajang Kabarkan Telah Miliki Alat untuk Mendeteksi Virus Corona

Mereka memeriksa suhu tubuh seluruh warga yang masuk serta menginstruksikan untuk mencuci tangan. Beberapa warga bahkan terpaksa dipulangkan karena suhu tubuh yang tinggi dan ada juga yang tidak mengenakan masker.

“Saya tidak tahu kalau sampai dijaga gini. Padahal biasanya enggak,” kata Aan (31), salah seorang warga yang terpaksa tidak diperkanankan masuk pasar karena tidak mengenakan masker.

Dia mengaku kaget dengan penjagaan pasar. Padahal, kata dia, sejak PSBB penjagaan tidak seketat itu. “Padahal kan harusnya kalau ketat dari awal, pas PSBB, pas katanya disuruh di rumah aja. Ini mau selesai, baru dijaga,” ucap dia.

Baca Juga: Hanya 100 Orang, Samsat Jakarta Timur Batasi Pengurusan SIM

Selain Aan, terdapat seorang ibu yang tidak diperkenankan masuk pasar karena suhu tubuh anak yang dibawanya melebihi batas. “Ya saya bingung, mau di rumah juga anak siapa yang jaga,” ucap dia.

“Ya memang kami kini melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan masker kepada warga. Ini bentuk edukasi sekaligus imbauan di mana kita akan memasuki kebiasaan baru atau new normal,” kata Camat Babelan, Suharja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat