kievskiy.org

Air Terjun Cipatala, Alternatif Wisata Alam di Tengah Pandemi Covid-19

WISATAWAN tengah mengunjungi air terjun Cipatala, di Desa Penumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.*
WISATAWAN tengah mengunjungi air terjun Cipatala, di Desa Penumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.* /AHMAD RAYADIE/”PR”

PIKIRAN RAKYAT - Destinasi wisata alam air terjun Cipatala, di Desa Penumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, menjadi alternatif wisata di masa pandemi Covid-19. Objek wisata air terjun yang memiliki bungker peninggalan VOC berada di areal perkebunan milik swasta. 

Keberadaan bungker yang berada di areal air terjun, memanjang persis berada di balik kawasan wisata, menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kawasan air terjun Cipatala berbentuk  mirip separuh lingkaran kepala guci, menjorok ke dalam dengan panjang hampir mencapai 200 meter itu,  menjadi alternatif para wisatawan untuk  beristirahat. 

Air terjun Cipatala ini belum banyak diketahui masyarakat umum.  Keberadaannya masih sangat alami dan asri. "Banyak orang datang  hanya untuk sekadar rehat untuk menyepi, terutama saat pandemi Covid-19. Sehingga sangat cocok untuk dikunjungi," kata salah seorang wisatawan, Dahlan. 

Baca Juga: Gunakan Sepeda Motor, Kapolres dan Wali Kota Sukabumi Berkeliling Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Dahlan mengatakan, wisata alam air terjun Cipatala, memiliki ketinggian sekitar 20 meteran. Dengan  kedalaman dasar kubangan mencapai 8 meter. Dan, dinding air terjun Cipatala  berbentuk lingkaran cekung yang menjorok ke dalam, mirip separuh lingkaran kepala guci dengan ukuran lingkaran panjang sekitar 200 meter.

"Sekitar kawasan air terjun ini rimbun oleh pepohonan, menambah eksotis suasana alam liar. Air yang jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter ini sangat jernih. Dan, jatuhannya membentuk kubangan air alami yang mengalir menuju sungai," katanya. 

Baca Juga: Pedagang Positif COVID-19, Tiga Pasar Desa di Pabuaran Cirebon Ditutup

Suhendri (44), salah seorang buruh perkebunan, mengatakan, tidak hanya air terjun Cipatala, tapi keberadaan bungker menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. 

"Konon, sejak zaman VOC Belanda, lalu berganti kolonial Kerajaan Belanda, tempat ini sudah menjadi lokasi wisata bagi Tuan, Nyonya, dan Sinyo Belanda," katanya. 

Buktinya, kata Suhendi, kawasan wisata tersebut berada tidak jauh dari gudang pabrik perkebunan peninggalan Belanda. Gudang yang kini beralih fungsi menjadi kantor perkebunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat