kievskiy.org

Tiga Bulan Tutup Tanpa Pemasukan, Museum Perjoeangan Makin Merana

Wali Kota Bogor Bima Arya mencermati koleksi yang dipajang di Museum Perjoeangan, Jalan Merdeka, Kota Bogor, Rabu (15/1/2020). Pemkot Bogor berencana mengambil alih  Museum Perjoeangan karena kondisinya  memprihatinkan.*
Wali Kota Bogor Bima Arya mencermati koleksi yang dipajang di Museum Perjoeangan, Jalan Merdeka, Kota Bogor, Rabu (15/1/2020). Pemkot Bogor berencana mengambil alih Museum Perjoeangan karena kondisinya memprihatinkan.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - TANGAN Ben (55)  sibuk menyemprotkan cairan disinfektan pada bagian pintu depan Museum Perjoeangan, Rabu 10 Juni 2020. Pengelola  Harian  Museum Perjoeangan itu ingin kondisi museum tetap dalam kondisi steril, meskipun sudah tiga bulan ini ditutup untuk umum.

Selama tiga bulan ditutup untuk umum,  Museum Perjoeangan nyaris tak menerima pemasukan. Ben yang harus mengurus  museum sendirian ini mengaku pihak yayasan sampai menunggak pembayaran air dan listrik lantaran tak ada pemasukan.

“Ya kalau enggak ada pemasukan  bisa dijawab oleh orang awam.  Ya walaupun begitu, kita tetap harus rawat museum ini dengan kondisi apa adanya, salah satunya ya semprot  cairan disinfektan, siapa tahu nanti  museum kembali dibuka,” ujar  Ben saat  dijumpai Pikiran-Rakyat.com, kemarin.

Baca Juga: Bersama Anaknya, Seorang Jurnalis Senior di Cianjur Meninggal Terseret Banjir

Sebelum Covid-19 melanda Kota Bogor pun, sebenarnya Museum Perjoeangan sudah nyaris bangkrut.  Museum  yang diresmikan pada 10 November 1957 itu  sepi pengunjung.  Tingkat kunjungan masyarakat ke museum yang menampilkan  baju perang Mayor Oking, kliping koran, hingga diorama pertempuran di Bogor itu  hanya 10 pengunjung perbulan.  Dengan  tingkat kunjungan yang rendah, biaya operasional sebenarnya   nyaris tak tertutup. Kini, pandemi Covid-19  semakin memperparah keadaan.

Awal tahun 2020,  Pemerintah Kota Bogor sempat  melemparkan wacana untuk mengambil alih  Museum Perjoeangan. Wali Kota Bogor Bima Arya pun sempat mengunjungi museum yang banyak memiliki koleksi peninggalan zaman perjuangan di Bogor itu.  Namun demikian,  Ben menyebut, sejauh ini, belum ada kelanjutan  terkait wacana tersebut.   Setelah didatangi Bima Arya,  Ben mengaku belum mendapat kabar apapun soal  pemindahan aset yayasan tersebut ke Pemkot Bogor.

Baca Juga: Kebijakan Penanganan Covid-19, Haru Suandharu : Gubernur Jangan Bingungkan Publik

“Kalau ada kepedulian ya mending bersinergi saja, enggak usah diambil alih, yang jelas museum ini adalah hibah dari orang, bukan tanah pemda. Kalau diambil begitu saja istilahnya enggak menanam, ya jangan memetik dong. Harus ada etik dong,” kata Ben.

Menurut Ben, meskipun terseok-seok menjalankan  museum, saat ini para pengelola  berupaya merawat museum dengan baik. Hal yang perlu dilakukan  Pemkot Bogor adalah menggelorakan masyarakat agar rajin mengunjungi museum ketika masa pandemi usai.

“Petugas di sini memelihara dengan baik, kalau ada kepedulian lebih baik ya bersinergi. Mereka punya kewenangan untuk menganjurkan kepada Disdik dan Disparbud agar  kegiatan sekolah  untuk mengunjungi museum, bukan ke luar kota. Jangan yang di sini yang dikasih ampas,” ujar Ben.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat