kievskiy.org

Tekan Kebocoran ke Angka 20 Persen, PDAM Tirta Bhagasasi Gandeng Swasta Aplikasikan Teknologi Korea

PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi berkomitmen untuk memaksimalkan pelayanan air bersih. *
PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi berkomitmen untuk memaksimalkan pelayanan air bersih. * /Dok

PIKIRAN RAKYAT - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi menjalin kerja sama dengan badan usaha swasta dalam upaya menekan kebocoran air. Ditargetkan, kerja sama tersebut berkontribusi efektif dalam menekan kebocoran air ke angka 20 persen, sesuai besaran yang ditoleransi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Menekan kebocoran air menjadi pekerjaan rumah yang sulit diatasi oleh PDAM di seluruh Indonesia, termasuk oleh kami di PDAM Tirta Bhagasasi. Karena biayanya mahal dan perusahaan tidak memiliki kemampuan yang memadai, kami upayakan penekanan kebocoran air melalui kerja sama dengan swasta," ucap Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim, Minggu 14 Juni 2020.

Usep menyebutkan, kebocoran air di PDAM Tirta Bhagasasi saat ini di kisaran 27 persen. Kebocoran tersebut terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari jaringan pipa yang sudah terlalu tua sehingga melebihi melebihi usia teknis, akurasi water meter yang kurang baik, hingga pencurian atau penyambungan secara ilegal.

Baca Juga: Forum Anak di Cianjur Akan Dioptimalkan Sejak Tingkat Kecamatan

Di PDAM Tirta Bhagasasi, penyumbang utama kebocoran ialah alat ukur yang tidak berfungsi baik. Lalu menyusul kebocoran fisik, kebocoran yang bisa dipertanggungjawabkan, dan kebocoran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Untuk kebocoran fisik, perlu penggantian pipa, mulai dari jaringan dasar utama, jaringan distribusi, hingga pipa retikulasi. Penggantian ini yang akan dilakukan oleh rekanan swasta sesuai perjanjian kerja sama yang disepakati," katanya.

Baca Juga: Baru Dilantik Sebulan, Sri Mulyani Luncurkan Sejumlah Program Unggulan

Dalam kerja sama kinerja itu  biaya sepenuhnya ditanggung pihak ketiga. Adapun hasil dari penurunan kebocoran itu, dibagi dengan porsi 80:20. Artinya, 80 persen dari hasil penurunan kebocoran itu untuk pihak ketiga dan 20 persen untuk PDAM.

"Pelaksanaan penanganan kebocoran di lapangan menggunakan teknologi dari Korea yang pertama diaplikasikan di Indonesia. Targetnya kebocoran bisa turun ke angka 20 persen bahkan kurang dari itu. Sementara ini, pelaksanaannya baru di PDAM Cabang Babelan yang melayani 33.000 sambungan langganan," kata Usep. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat