PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Resor (Polres) Ciamis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) jembatan gantung di Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, yang putus pada Jumat, 25 Maret 2022.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui lebih dalam kejadian yang mengakibatkan puluhan santri Al Huda Turalak jatuh ke Sungai Cileueur hingga menyebabkan luka-luka.
“Tadi anggota sudah melakukan olah TKP, ” kata Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, di Gedung Islamic Center Ciamis, Sabtu, 26 Maret 2022.
Baca Juga: Sopir Taksi di London Inggris Pimpin Misi Kemanusiaan Bantu Pengungsi Ukraina
Didampingi Kasat Reskrim AKP M Firmansyah, lebih lanjut dikatakan tujuh anggota diterjunkan untuk melakukan olah TKP. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
“Putusnya jembatan gantung, terjadi ketika puluhan santri tengah mengambil foto bersama di atas jembatan,” tuturnya.
Sementara itu Kasat Reskrim AKP Firmansyah mengungkapkan, beberapa warga sudah diminta keterangan. Namun saksi dari pihak korban maupun pesantren belum diminta keterangan karena masih trauma.
“Siswa korban dan pihak pesantren memang belum ada yang diminta keterangan, karena kondisinya masih trauma. Murid (santri) masih trauma,” ungkapnya kepada Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 27 Maret 2022: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Saatnya Membalas Cintamu
Diketahui puluhan santri siswa kelas VII Al Huda, Turalak , Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis luka akibat putusnya jembatan gantung warna warni di atas Sungai Cileueur, Jumat, 25 Maret 2022 sekira pukul 10.00 WIB.