kievskiy.org

Kampung Rawan Banjir di Garut Harus Kosong, Bupati Garut: Udah Gak Mungkin Tinggal, Kami Ganti Rumah Lain

Ilustrasi banjir, yang mendera Garut belakangan ini, hingga Bupati serukan daerah rawan untuk dikosongkan dari penduduk.
Ilustrasi banjir, yang mendera Garut belakangan ini, hingga Bupati serukan daerah rawan untuk dikosongkan dari penduduk. /Pixabay/Hermann

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Garut Jawa Barat Rudy Gunawan ingin kampung rawan bencana banjir bandang di wilayah kerjanya segera dikosongkan penduduk.

Dia menyebutkan, penduduk daerah sekitar bantaran sungai misalnya, mereka harus segera pergi meninggalkan rumah karena resiko tinggal di sana sudah terlampau tinggi.

Dia mengungkapkan hal itu usai ditemui ketika meninjau daerah terdampak banjir, di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin, 18 Juli 2022.

“Ini harus dikosongkan. Makanya dalam kejadian ini ada hikmahnya. Kami akan melakukan (penanganan) secara humanis,” katanya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF Hari Ini, Cukup Klaim dan Nikmati Keuntungannya

Daerah bantaran sungai Cimanuk, terutama di kampung Cimacan, kata dia merupakan kawasan rawan terjadi banjir bandang dari hasil luapan sungai.

Menurutnya, jika sekitar bantaran sungai tidak segera dikosongkan dari penduduk, maka bukan hanya harta benda melainkan nyawa mereka juga ikut terancam.

Bupati Rudy juga terus mengingatkan potensi banjir di Kampung Cimacan yang akan selalu berulang karena di sana merupakan daerah merah.

Baca Juga: Sinopsis Film 12 Cerita Glen Anggara: Prilly Latuconsina Tiba-Tiba Nembak Junior Roberts

Sebelumnya, dia sempat mengatakan bahwa pemukiman warga sekitar bantaran sungai Cimanuk sudah direlokasi ke rumah tapak sejak peristiwa banjir bandang tahun 2016 lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat