kievskiy.org

Menilik Jembatan Darurat di Sungai Cimanuk Majalengka

Pengendara sepeda motor melintas di jembatan kayu Sungai Cima­nuk yang menghubungkan Desa Randegan Wetan dengan Desa Putrida­lem, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka, Rabu, 3 Agustus 2022. Pengendara yang melintasi jembatan sepanjang 85 meter tersebut harus membayar.
Pengendara sepeda motor melintas di jembatan kayu Sungai Cima­nuk yang menghubungkan Desa Randegan Wetan dengan Desa Putrida­lem, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka, Rabu, 3 Agustus 2022. Pengendara yang melintasi jembatan sepanjang 85 meter tersebut harus membayar. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Jembatan penyeberangan darurat yang membentang di atas Sungai Cimanuk antara Desa Randegan Wetan dengan Desa Putridalem, Kecamatan Jatutujuh, Kabupaten Majalengka menjadi jalur jalan yang dipilih warga dari berbagai daerah saat bepergian, karena bisa memperpendek jarak tempuh.

Jembatan tersebut membentang sepanjang kurang lebih 85 meter, jika mengukur dari ujung bantaran sungai ke ujung bantaran, dengan lebar jembatan hanya 120 cm yang terbuat dari serpihan papan yang diikat dengan tali kawat layaknya jembatan gantung.

Bedanya, jembatan ini tidak ada pengaman dari bagian samping kiri ataupun kanan serta kekuatannya mengandalkan penopang yang jaraknya cukup jarang atau panjang serta kekuatan ikatan kawat.

Baca Juga: Viral Pria Paruh Baya Kurus Kering Tinggal Tulang di Bawah Kolong Jembatan, Begini Kondisinya Sekarang

Pengendara yang baru melintas harus memiliki nyali yang benar-benar kuat, karena jika lengah maka bisa terpeleset dan kecebur sungai Cimanuk.

Pengendara sepeda motor yang melintas harus benar-benar mahir mengemudikan ketika melintas di jembatan tersebut. Warga berani menempuh resiko ini karena jarak tempuh dianggap relatif pebih dekat.

“Sekarang warga dari wilayah Indramayu atau Sumber Kulon dan Wetan juga Pangkalanpari yang akan bepergian ke Jatiwangi atau Cirebon yang mengendarai sepeda motor memilih melintas di jembatan darurat ini,” kata seorang tokoh masyarakat Desa Putridalem, Yahya Sunarya pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Baca Juga: Cianjur Punya Jembatan Apung Terpanjang, Berkonsep Pengembangan Ekonomi Desa

Menurut dia, jembatan itu setiap tahun dibuat menjelang musim kemarau setelah air Sungai Cimanuk surut. Ketika musim hujan, penyeberangan dilakukan dengan menggunakan perahu yang ditarik dengan kawat besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat