PIKIRAN RAKYAT - Ratusan siswa berbondong-bondong mendatangi lapangan di sekitar Masjid Baitul Makmur Desa Telagamurni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Kardus, bekas kemasan air mineral, hingga minyak jelantah dibawa mereka untuk disetorkan pada pengelola yang sejak lama bertugas.
Ini mereka lakukan dalam kegiatan Gerakan Sedekah Sampah (GRADASI) Akbar yang merupakan bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sesuai dengan namanya, para siswa ini membawa sejumlah sampah layak daur ulang untuk disedekahkan pada setiap pengelola yang berada di tempat ibadah.
Baca Juga: Waspada Formulir Palsu, Begini Cara Cek Penerima BSU Rp600 Ribu
Penunjukkan tempat ibadah merupakan strategi yang dilakukan KLHK dalam mengurangi persoalan tingginya produksi sampah tiap hari.
Tempat ibadah diyakini mampu lebih mengajak warga untuk memilah sampah sebelum membuangnya.
"Tadi saya bawa kertas-kertas bekas yang enggak kepakai. Saya sedekahkan supaya manfaat," ujar Rangga, salah seorang siswa.
Rangga mengaku sudah mengetahui cara memilah sampah sebelum dibuang. Di sekolah, dia juga diajarkan cara membedakan sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa. Hanya saja, dalam kesehariannya, dia sulit menerapkan pemilahan sampah.