kievskiy.org

Besok Ribuan Buruh akan Geruduk Gedung Sate dan DPRD Jabar, Momentum Kenaikan Harga BBM Dinilai Tidak Tepat

ilustrasi tolak kenaikan BBM
ilustrasi tolak kenaikan BBM /Antara/Didik Suhartono

PIKIRANRAKYAT - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat kembali akan menggelar aksi demonstrasi terhadap kenaikan BBM di Gedung Sate dan Kantor DPRD Jabar, Rabu 21 September 2022.

Pembiaran pemerintah terhadap nasib buruh pasca kenaikan harga BBM menjadi pemicu buruh kembali turun ke jalan Rabu ini.

Ketua DPD KSPSI Jawa Barat Roy Jinto Ferianto mengatakan, buruh akan terus menyuarakan penolakan kenaikan BBM ini karena upah minimum sejak dua tahun terakhir ini tidak naik. Di sisi lain harga barang dan jasa melambung tidak seiring dengan upah yang diterima.

"Pertalite kan banyak dikonsumsi kaum buruh, sekarang harganya naik otomatis menambah beban buruh. Belum lagi ada kenaikan harga-harga kebutuhan lainnya karena dipicu kenaikan harga BBM ini,"ucapnya, Selasa 20 September 2022.

Baca Juga: Netizen Kumpulkan Bukti Dugaan Reza Arap Selingkuhi Wendy Walters, Apa Saja?

Dengan kondisi penghasilan stagnan akan berpengaruh pada penurunan daya beli masyarakat. Maka akan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Jadi multiplier efek. Selain itu, akan menimbulkan rakyat miskin baru sehingga nambah subsidi lagi,"ujarnya.

Menurut dia, kenaikan BBM saat ini terjadi di momentum yang tidak tepat karena saat ini pandemi belum usai dan masih pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Operasi Baby L Berjalan Lancar, Keluarga Masih Rahasiakan Kondisinya

"Pemerintah ini tahu bahwa upah enggak naik, tapi malah menaikkan harga BBM,"ujarnya.

Terkait dengan BLT yang dijadikan kompensasi kenaikan harga BBM pun Roy Jinto menolaknya karena dinilai memelihara kemiskinan. Seharusnya masyarakat diberdayakan biar mampu.

Ia juga mengatakan, dengan disahkan UU Cipta Kerja Omnibus Law beserta turunannya nasib buruh sudah sangat sulit, sekarang BBM naik seperti pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat