PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan Surat Keputusan Siaga Bencana Hidrometeorologi mulai Oktober 2022 hingga April 2023 mendatang seiring dengan prakiraan akhir puncak musim hujan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jabar Budi Juanda mengatakan, proses penerbitan SK Siaga bencana tersebut senada dengan arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang meminta BPBD Jabar untuk siaga satu menanggulangi potensi bencana akibat cuaca ekstrem menjelang akhir tahun
"SK disiapkan jangka waktu dari Oktober sampai April, puncak musim hujan terahir, bisa diperpanjang sesuai situasi dan Kondisi," ujar Budi saat dihubungi Selasa 11 Oktober 2022.
Dalam SK nanti, kata Budi, untuk jumlah personel memang tidak disebutkan karena nanti di Rakor rencana aksi sesuai kekuatan personil masing-masing Kabupaten/Kota, termasuk TNI POLRI dan Relawan.
Baca Juga: Rizky Billar Hancur, Uang Rp400 Miliar Raib Usai Dilaporkan Lesti Kejora
"Sementara terkait anggaran memang disiapkan oleh masing-masing BPBD, baik Provinsi maupun BPBD Kabupaten/ Kota dan hanya bisa dianggarkan untuk aktivasi Posko saja koordinasi dan komunikasi serta konfirmasi informasi," katanya.
"Jadi tidak ada anggaran khusus untuk status siaga darurat bencana. Nanti kalau statusnya dudah Tanggap Darurat maka Pemda dapat menggunanakan Anggaran BTT ( Belanja Tak Terduga) baik di Kabupaten/ Kota maupun Provinsi," ujar Budi menegaskan.
Selebihnya terkait arahan siaga bencana, pihaknya menggelar Apel Siaga Darurat bencana Hidrometeorologi dengan melibatkan seluruh stakeholder penanggulangan bencana. Selain itu mendirikan Posko Siaga Darurat bencana hidrometeorologi
"Kami juga melakukan penyiapan personel, peralatan dan logistik kebencanaan untuk dukungan operasi pendampingan penanggulangan bencana hidrometeorologi. Selai itu diseminasi peringatan dini cuaca extrim secara kontinyu kepada seluruh BPBD kabupaten/kota danmasyarakat melalui media sosial," tuturnya.