kievskiy.org

Warga Terdampak Longsor yang Tinggal di Zona Merah Bogor akan Direlokasi

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat melakukan peninjauan daerah yang terkena bencana. Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi warga yang tinggal di titik rawan, setelah Kota Bogor dikepung longsor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat melakukan peninjauan daerah yang terkena bencana. Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi warga yang tinggal di titik rawan, setelah Kota Bogor dikepung longsor. / R NOVIANSYAH/KONTRIBUTOR PR

PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menegaskan, warga yang berada di zona merah tanah longsor akan direlokasi. Bima memerintahkan seluruh camat dan lurah melakukan pendataan dan harus selesai dalam satu pekan.

Pemerintah Kota Bogor mulai memikirkan penanganan pascabencana, setelah seluruh korban tertimbun longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, berhasil dievakuasi. Korban terakhir atas nama Cici (57) ditemukan pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 15.00.

Begitu pun dengan dua orang terseret banjir yang sempat hilang, yakni Adzra Nabila (20) ditemukan di Banjir Kanal Barat, Jakarta Barat dan Komar, warga Kelurahan Tegallega yang ditemukan di Sungai Ciliwung, Kecamatan Beji, Kota Depok.

Baca Juga: Banyak Musibah di Musim Penghujan, Ridwan Kamil Beri Pesan bagi Para Kepala Daerah di Jawa Barat

Bima Arya menilai, ada dua titik yang mengalami longsor cukup parah, hingga menimbulkan korban jiwa. Yakni di Gang Kepatihan dan Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa. Kemungkinan besar, warga yang tinggal di sana, terutama tinggal di titik rawan akan dipindahkan.

"Harus ada solusi permanen. Kami akan berkoordinasi dengan ahli geologi sejauh mana kondisi titik rawan di Kota Bogor. Akan kita relokasi permanen. Saya beri waktu camat dan lurah satu pekan untuk pendataan," kata Bima, seperti dilaporkan kontributor Pikiran Rakyat, R Noviansyah.

Menurut dia, jika tidak ada solusi permanen, maka permasalahan seperti pekan lalu, akan terus terjadi. Relokasi harus dilakukan demi keselamatan warga, terutama mereka yang tinggal di lokasi rawan, meskipun mereka menolak untuk pindah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bogor Selasa, 18 Oktober 2022: Waspada Hujan Berintensitas Sedang Jelang Sore

"Setelah dilakukan pendataan, nanti kita carikan lahan dan anggaran. Gubernur siap membantu, saya kira kementerian juga akan membantu. Karena jika tidak ada solusi permanen akan menjadi beban wali kota berikutnya, kalau saya tinggal 14 bulan lagi," kata Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat