kievskiy.org

Dua Situ di Bekasi Jadi Fokus Penanganan Banjir, Nur Chaidir : Keduanya Bakal Direvitalisasi

ILUSTRASI - Seorang warga mencari ikan di Situ Cikumpay Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Kamis 7 Februari 2019 siang. Warga menilai situ terdapat memiliki potensi pariwisata bila dikelola dengan baik./HILMI ABDUL HALIM/"PR"
ILUSTRASI - Seorang warga mencari ikan di Situ Cikumpay Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Kamis 7 Februari 2019 siang. Warga menilai situ terdapat memiliki potensi pariwisata bila dikelola dengan baik./HILMI ABDUL HALIM/"PR" /HILMI ABDUL HALIM

PIKIRAN RAKYAT - DUA situ di Kabupaten Bekasi menjadi fokus penanganan pencegahan banjir di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur (Jabodetabekpunjur). Revitalisasi dilakukan lantaran banyak situ yang daya tampung airnya menurun.

Kedua situ yang menjadi fokus penanganan, yaitu Cipalahar yang berada di dua kecamatan yakni Serang Baru dan Cibarusah serta Burangkeng yang berlokasi di Kecamatan Setu. Rencananya, kedua situ bakal direvitalisasi tahun ini.

“Ini merupakan bagian dari penanganan banjir Jabodetabekpunjur yang terintegrasi hingga 2024 nanti. Tahun ini rencananya revitalisasi Cipalahar dan Situ yang menjadi kewenangan Kementerian PUPR melalui BBWS Ciliwung-Cisadane,” ucap Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir, Jumat 26 Juni 2020.

Baca Juga: Jadi Daerah Perlintasan, Kota Cirebon Berisiko sebagai Tempat Beredarnya Narkoba

Chaidir mengatakan, di Kabupaten Bekasi sebenarnya terdapat 13 situ. Beberapa di antaranya masih berfungsi baik sebagai penampung air tapi tidak sedikit juga yang berubah fungsi sehingga membuat daya tampung airnya berkurang.

Akibatnya, ketika curah hujan tinggi, air pun meluap hingga menggenangi pemukiman warga. “Kemudian memang karena sebagian besar situ di Kabupaten Bekasi sudah mulai kurang tampungan airnya, maka dilakukan upaya untuk mengembalikan kondisinya agar dapat menampung air yang banyaknya seperti semula,” ucap dia.

Menurunya fungsi penampungan air di situ, lanjut Chaidir, disebabkan karena sejumlah faktor di antaranya terjadi sedimentasi sehingga situ menjadi dangkal. Penyebab lainnya, aktitas di sekitar yang membuat luas situ menyempit.

Baca Juga: Tanggapi Dugaan Pembakaran Bendera PDI Perjuangan, Megawati: Siap Siaga tapi Kedepankan Proses Hukum

“Ada aktivitas di kanan kiri situ tersebut, misalkan ditanami oleh warga sekitar sehingga luas situ menjadi mengecil yang jadinya daya tampung air menurun. Namun kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi, namun di daerah lainnya di wilayah Jabodetabekpunjur,” ucap dia.

Terkait menyusutnya luas situ dan fungsinya yang menurun pun, lanjut Chaidir, tidak didukung dengan pendataan yang benar tentang luas situ, termasuk sertifikat lahan di sekitar situ. “Kementerian, baik PUPR dan ATR, belum punya data yang valid tentang sertifikat tanah di sekitar situ. Namun informasinya sekarang bertahap akan disertifikatkan melalui BBWS,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat