kievskiy.org

Asal-usul Kampung Naga di Tasikmalaya dan Ciri Khasnya

Potret Kampung Naga Tasikmalaya.
Potret Kampung Naga Tasikmalaya. /Tasikmalayakab.go.id

PIKIRAN RAKYAT – Jika berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, jangan lupa menyambangi kampung yang sangat terkenal dengan kearifan lokalnya.

Kampung tersebut bernama Kampung Naga. Kampung ini merupakan sebuah perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam melestarikan adat leluhurnya.

Adat yang dilestarikan di kampung tersebut tentunya adalah adat Sunda. Tak jauh seperti permukiman Baduy di Banten, Kampung Naga seringkali menjadi objek penelitian antropologi mengenai kehidupan masyarakat pedesaan di sana.

Apa arti Kampung Naga?

Dalam penamaan kampungnya, tidak ada hubungannya dengan hewan mitos naga. Namun, Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Pikiran Rakyat Tasikmalaya, penamaan Naga berasal dari istilah dalam bahasa Sunda yakni, “nagawir”, yang artinya tebing terjal. Lokasinya yang di Hulu Sungai Ciwulan dan diapit perbukitan dataran tinggi dengan kemiringan 45 derajat.

Kampung Naga merupakan kampung yang masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Kampung ini menjadi salah satu kampung yang menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu merusak kelestarian kampung tersebut.

Baca Juga: Ibnu Khaldun: Sejarawan, Bapak Sosiologi, dan Penghafal Al-Qur'an

Geografis dan Ciri Khas Kampung Naga

Letak dari Kampung Naga tepatnya di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Posisi kampung tersebut berada di lembah bukit, nyaris sejajar dengan aliran sungai Ciwulan. Untuk mencapai ke Kampung Naga, jika berkendara dari Kabupaten Garut, memakan waktu sekitar satu jam.

Pembangunan rumah-rumah yang ada di Kampung Naga pun cukup unik, setiap tata letak rumah atau arsitekturnya memiliki khas. Karena tidak ada plang Desa Wisata, jika kita ingin berkunjung ke kampung tersebut, harus melapor terlebih dahulu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat