kievskiy.org

Delapan Daerah di Jawa Barat Turun ke Zona Kuning, Ridwan Kamil: Tidak Bisa Berleha-leha

Ridwan Kamil saat menyampaikan laporan kinerja penanganan Covid-19.*
Ridwan Kamil saat menyampaikan laporan kinerja penanganan Covid-19.* /Pikiran-Rakyat.com/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Sepekan setelah dihentikannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi bagi wilayah non Bodebek di Jawa Barat, tercatat delapan daerah mengalami penurunan level kewaspadaan. Delapan daerah tersebut berasal dari zona biru ke zona kuning.

Untuk diketahui zona kuning, artinya ditemukan kasus Covid-19 pada kluster tunggal dan bisa dilakukan PSBB parsial.

Sementara zona biru berarti ditemukan kasus Covid-19 secara sporadis baik kasus impor (imported case) atau penularan lokal, di mana daerah dengan zona ini perlu dilakukan physical distancing.

Baca Juga: Borong Puluhan Jet Tempur, India Siap Siaga Hadapi Tiongkok dan Satu Negara Lagi di Perbatasan

Adapun delapan daerah yang turun ke zona kuning yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Subang, Pangandaran. Sementara itu ada daerah yang naik kelas ke zona biru yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kota Bandung. Dengan demikian saat ini terdapat satu zona hijau yaitu Kota Sukabumi, 16 zona kuning dan sepuluh zona biru.

Dalam menentukan level kewaspadaan tersebut mengacu pada sembilan indikator untuk mengukur keterkendalian penyebaran Covid-19, yakni angka laju ODP, laju PDP, laju kasus positif, laju kematian, laju kesembuhan, laju reproduksi Covid-19, laju transmisi, laju pergerakan lalu lintas dan manusia, dan risiko geografis

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, terjadi peningkatan kasus yang harus diwaspadai. Hal tersebut jadi kesepakatan dengan kaepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan tingkat pengetesan yang lebih masif.

Baca Juga: Berawal Status PDP dan Diduga Gejala Demam Berdarah, ABK Penyebrangan Selat Bali Positif Covid-19

"Yang biru turun tinggal 10 kota kabupaten, yang kuning naik 16 kota kabupaten. Ini menunjukkan wali kota bupati tidak bisa berleha-leha dan semua harus tingkatkan kewaspadaan. Covid-19 ini akan panjang urusannya, kita sudah tiga bulan seperti ini sehingga tingkat kewaspadaan jangan turun," ujar dia pada jumpa pers di Gedung Pakuan, Jumat 3 Juli 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat