kievskiy.org

Wabah Judol Jawa Barat, Bey Machmudin: Main Judi Kurang Uang, Banyak Pelaku DTerjerat Pinjol

Ilustrasi judi online.
Ilustrasi judi online. /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan upaya pemberatasan judi di tanah Jabar setelah dinyatakan sebagai daerah dengan penjudi terbanyak di Indonesia.

Pemprov Jabar pun membantu Pemerintah Kota Bogor untuk mendata judi online di wilayah tersebut untuk dilaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Kami nanti akan bantu minta data ke PPATK. Tentang judi online, mohon hati-hati karena kita tidak tahu di kiri, kanan, depan, belakang ada yang bermain, karena ini sudah mewabah sekali,” kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Kota Bogor, Rabu, 3 Januari 2024.

Baca Juga: Roundup: Jabar Jawara Judi Online, Sanksi Menanti ASN Pemprov Jawa Barat jika Terbukti Terlibat

Bey mengatakan, judi daring dan pinjaman daring yang saat ini juga mewabah ternyata berkorelasi.

Dari informasi yang diterimanya, banyak pelaku judi daring mendapatkan uang untuk berjudi dari pinjaman daring.

"Jadi mereka main judi kurang uang, ditawarkan pinjaman. Jadi tagihannya bukan dari judi online, tapi pinjaman online," ucapnya.

Jabar Provinsi Terbanyak Pemain Judi Online

Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Online menemukan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pemain judi online terbanyak di Indonesia.

"Berdasarkan data-data dari PPATK, yang pertama adalah yang paling di atas, Jawa Barat," kata Ketua Satgas Judi Online, Hadi Tjahjanto pada Selasa, 25 Juni 2024.

Di Jawa Barat, kata Hadi, terdapat 535.644 orang yang menjadi penjudi online. Nilai transaksinya pun tak main-main, mencapai Rp3,8 triliun. Urutan kedua ditempati DKI Jakarta dengan jumlah penjudi 238.568 dan nilai transaksi berjumlah Rp2,3 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat