kievskiy.org

Ditemukan Tanpa Baju dengan Luka Gores, Ini Kronologi Penyelamatan Remaja Pendaki Gunung Guntur

Pencarian APM, remaja yang hilang misterius di Gunung Guntur Kabupaten Garut Jawa Barat.
Pencarian APM, remaja yang hilang misterius di Gunung Guntur Kabupaten Garut Jawa Barat. /DOK. Tim SAR

 

PIKIRAN RAKYAT – APM, remaja 16 tahun, pendaki Gunung Guntur yang sempat dinyatakan hilang misterius, Sabtu, 4 Juli 2020 akhirnya berhasil ditemukan.

Warga Kecamatan Cilawu Garut ini ditemukan dalam kondisi selamat akan tetapi kondisinya sangat lemah, tanpa pakaian.

Entis Sutisna (61), penjaga tempat parkir sepeda motor setempat, menuturkan ada mitos di balik hilangnya para pendaki di kawasan gunung Kabupaten Garut, Jawa Barat itu.

Baca Juga: Facebook Perluas 'Cengkraman' dengan Mendukung Pendidikan di India

Menurut dia, tidak jarang pendaki yang bicara sompral menghilang misterius dan ditemukan tidak wajar.

 Afrizal sendiri ditemukan tak jauh dari Pos 3, tepatnya di sumber air Cikole yang berada di bawah sebuah batu besar.

Saat ditemukan, menurut Entis yang tergabung dalam tim pencarian, Afrizal dalam kondisi tak berpakaian dan terlihat sangat lemas.

Baca Juga: Pariwisata Jawa Barat Khususnya Bandung Bisa Kembali Bangkit, Ini Kuncinya

Selain itu, di beberapa bagian tubuhnya juga terlihat luka, diduga akibat tergores tanaman berduri, yang banyak terdapat di kawasan tersebut.

"Saat akan melakukan pencarian, saya dan dua anggota tim lainnya memilih untuk menempuh jalur.yang berbeda dengan tim lainya. Kami sempat mengalami kelelahan dan putus asa setibanya di sekitar lokasi ditemukannya Afrizal," kata Entis.

Dituturkan warga Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler ini, saat itulah dirinya memutuskan untuk menyerahkan semuanya kepada Alloh SWT. Entis pun kemudian memutuskan untuk melakukan tirakat dan tawasul.

Baca Juga: Facebook Perluas 'Cengkraman' dengan Mendukung Pendidikan di India

Entis pun kemudian menanyakan nama orang yang tengah dicarinya kepada anggota tim yang bersamanya. Setelah itu, Entis berteriak memanggil nama Afrizal hingga tiga kali.

"Saat itulah saya mendengar ada teriakan lain yang menjawab teriakan saya. Dengan dua orang anggota tim lainnya, saya pun mencari dan mendekati arah teriakan hingga akhirnya kami melihat seseorang yang terbaring lemas tanpa pakaian di dekat mata air Citiis, di bawah batu besar," kata Entis.

Masih menurut Entis, setelah dipastikan orang tersebut memang Afrizal, ia langsung memeluknya dan kemudian memberikannya pakaian. Setelah itu, bersama anggota tim Sar Gab lainnya, Entis memutuskan untuk mengantarkan Afrizal ke rumahnya dengan beberapa pertimbangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat