kievskiy.org

Sempat Hilang Tanpa Bekal, 5 Pendaki di Gunung Marapi Ditemukan

PENDAKI yang akan melakukan pendakian ke Gunung Marapi melalui jalur Koto Baru.*
PENDAKI yang akan melakukan pendakian ke Gunung Marapi melalui jalur Koto Baru.* /ANTARA/Ira Febrianti

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, menyatakan lima pendaki hilang di Gunung Marapi telah ditemukan.

Sebelumnya diberitakan, para pendaki itu hilang kontak ketika dalam perjalanan turun dari puncak Gunung Marapi di ketinggian 2.116 mdpl.

Kelimanya turun tanpa perbekalan, menempuh jalur yang berbeda saat naik, dan tidak bersama kelompok pendaki lain.

Baca Juga: Tanggapan Persib Soal Usul Nama Robert Alberts Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan Shin Tae-yong

Menurut Muhammad Lutfi, lima pendaki ini asal Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ditemukan tim gabungan dari pemerintah setempat di Rimbo Kalam, Selasa, sekitar pukul 11.30 WIB.

Selasa, 23 Juni 2020, kelimanya ditemukan tim gabungan dari BPBD, Satpol PP Damkar, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, kelompok siaga bencana, masyarakat dan lainnya.

"Saat ini korban sedang dievakuasi dari Rimbo Kalam menuju rumah mereka," katanya.

Baca Juga: Indonesia Masuk Musim Kemarau, Jokowi Ingatkan Ancaman Kebakaran Hutan di Tengah Pandemi Covid-19

Kelima pendaki itu atas nama Nuri (18), Ridho (19), Halim (19), Fauzi (19) dan Robi (19) ditemukan saat tim gabungan sedang menyisir Rimbo Kalam untuk mencari keberadaan korban. 

Tiba-tiba, tim gabungan menemukan mereka dan langsung mendekati untuk dievakuasi. "Korban ditemukan dalam kondisi sehat di Rimbo Kalam itu," katanya, seperti dilaporkan Antara.

Kelima pemuda itu dilaporkan hilang di Gunung Merapi dan mereka memulai pendakian ke Gunung Marapi dari Pos Koto Baru pada Sabtu, 20 Juni 2020.

Baca Juga: Banyak Infrastruktur Tidak Diterima, Sri Mulyani: Anggaran Belanja Pusat-Daerah Tidak Sinkron

Saat berada di puncak pada Senin, 22 Juni 2020, kelompok tersebut bertemu dengan kelompok pendaki lain yang juga warga Nagari Bukik Batabuah atas nama Rahmad.

Ketika akan melakukan perjalanan turun, dua kelompok itu memilih jalur berbeda yaitu kelompok Rahmad melalui jalur Koto Baru dan kelompok Nuri dan teman-temannya memilih jalur Badorai.

"Jadi lima pemuda itu naik dan turun melewati jalur berbeda. Diinformasikan pula kelima orang ini dalam perjalanan turun tanpa perbekalan," katanya.

Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB, salah satu dari rombongan pendaki tersebut mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada kelompok pencinta alam Palala Agam atas nama Zul untuk mengabarkan bahwa mereka hilang arah dan memberitahukan posisi saat itu di tengah rimba.

Namun, tidak selang berapa lama akhirnya kehilangan kontak sehingga anggota Palala Agam, keluarga dan pemuda Bukik Batabuah mencoba menjemput ke lokasi yang diinformasikan terakhir kali.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat