kievskiy.org

ASN Jawa Barat Langsung Galang Dana untuk Korban Gempa Cianjur

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau korban gempa di RSUD Sayang Cianjur, Senin 21 November 2022..
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau korban gempa di RSUD Sayang Cianjur, Senin 21 November 2022.. /Humas Pemprov Jawa Barat

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik mengajak pegawai termasuk di lingkungan Samsat untuk menggalang dana membantu korban gempa di Cianjur. 
 
Dedi mengatakan, itikad itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Semua pegawai, khususnya ASN di Bapenda Jabar bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk disumbangkan.
 
“Tentu kami prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Cianjur. Dari informasi yang kami dapat, banyak warga yang kehilangan nyawa, ada yang luka dan butuh perawatan, tak sedikit rumah banyak yang hancur,” ucap dia, Senin 21 November 2022.
 
“Maka dari itu, saya mengajak secara sukarela semua pegawai di Bapenda, sampai di Samsat untuk menyisihkan rejeki. Kami akan kumpulkan dari malam ini sampai beberapa hari ke depan. Nanti akan disalurkan ke posko utama di Cianjur, teknisnya nanti seperti itu,” ujar Dedi.
 
Bantuan yang digalang akan dikhusukan dalam bentuk uang. Setelah terkumpul, akan diputuskan penyerahan bantuannya dalam bentuk uang atau sudah dalam bentuk barang maupun kebutuhan pokok.
 
“Pegawai yang bekerja di Bapenda pengumpulannya bisa langsung. Bagi yang di Samsat, nanti kepala Samsat yang mengumpulkan dan nanti dikoordinasikan disini agar satu pintu ketika penyerahannya,” kata Dedi. 
 
Menurut Dedi, bentuk bantuan yang diserahkan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi bencana.
 
"Kami juga akan terus memantau perkembangannya. Mudah-mudahan semua korban bisa kuat melewati cobaan ini,” ucap dia.
 
Korban gempa di Cianjur terus bertambah. Data sementara yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, terdapat 162 korban meninggal dunia.
 
Gempa yang terjadi Senin 21 November 2022 siang itu berpusat di kedalaman 10 Km di Kecamatan Cugenang. Wilayah itu pula yang paling terdampak kerusakan.
 
“Tercatat di call center dari BPBD, ada 326 korban luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan dengan luka karena tertimpa atau terkena benda tajam,” ucap Ridwan Kamil.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat