kievskiy.org

Hadapi Potensi Gempa, Manajemen Kereta Cepat Pastikan Infrastruktur Dirancang Tahan Goncangan

angunan rel Kereta Cepat Jakarta Bandung.
angunan rel Kereta Cepat Jakarta Bandung. /Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur dan enam kabupaten lainnya di Jawa Barat pada Senin 21 November 2022 lalu menjadi peringatan bagi semua pihak terkait keamanan infrastruktur yang dibangun selama ini.

Hal itu termasuk di antaranya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang sudah kokoh membentang dari Jakarta hingga Kabupaten Bandung.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pembangunan proyek KCJB dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi geologis sepanjang trase.

Struktur prasarana KCJB telah didesain tahan gempa sebagai mitigasi potensi bencana gempa di sekitar trase KCJB.

Baca Juga: Pencarian 151 Korban Hilang Akibat Gempa di Cianjur Dihadang Kendala
 
"Dengan mempertimbangkan referensi zona gempa dan kondisi seismik yang ada di Indonesia, prasarana KCJB seperti jembatan, subgrade, hingga terowongan yang berada di sepanjang trase dirancang supaya memiliki ketahanan gempa hingga 8 s.d 9 Skala Intensitas Seismik (setara dengan delapan magnitudo)," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).
 
Dwiyana menyebut desain struktur proyek KCJB memang dibuat untuk tahan menghadapi berbagai potensi bencana alam, termasuk gempa.

Dalam pelaksanaan kontruksinya  selalu memperhatikan kualitas agar hasil pembangunan berfungsi secara optimal.
 
"Struktur Prasarana KCJB sudah mempertimbangkan kondisi di Indonesia yang sering terjadi gempa. Struktur Prasarana KCJB didesain tahan gempa dan bisa memiliki usia pakai hingga 100 tahun," ujarnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Trek Kereta Cepat Akan Tembus hingga Surabaya
 
Dikatakan Dwiyana, gempa tertinggi yang pernah terjadi di Jawa memiliki kekuatan delapan magnitudo.

Kondisi ini sudah diantisipasi dalam pembangunan Struktur KCJB sehingga mampu menghadapi gempa yang menyebabkan kerusakan parah, keretakan pada tanah, hingga longsor.
 
Selain struktur bangunan yang tahan gempa, sarana kereta api cepat dalam hal ini kereta api cepat penumpang (EMU) dan kereta api cepat inspeksi (CIT) juga sudah dilengkapi fitur disaster monitoring atau pendeteksian bencana.
 
"Desain struktur bangunan yang mumpuni dan juga fitur kereta api yang mampu mendeteksi bencana, disematkan untuk keamanan operasional KCJB. Diharapkan bisa memitigasi dampak apabila terjadi bencana," ujar Dwiyana.

Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Klaim Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pernyataan Gubernur Jabar Jadi Sorotan
 
Mengenai gempa yang terjadi di Cianjur pada Senin 21 November 2022, Dwiyana menyebutkan kondisi struktur Prasarana KCJB hingga saat ini aman dari kerusakan akibat gempa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat